Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati menyebut sisa petak kuburan di pemakaman umum Tegar Alur, Jakarta Barat, dan biasa digunakan untuk memakamkan jenazah korban Covid-19 hanya tersisa 400 liang lahad.
Sebanyak 400 petak itu pun dibagi dua untuk jenazah di blok pemakaman muslim dan blok pemakaman non-muslim.
"200 non-muslim, 200 muslim," kata Suzi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (8/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya Tegar Alur, Suzi juga menyebut di Tempat Pemakaman Umum Pondok Ranggon, Jakarta Timur, pun sudah mulai menipis. Meski sebelumnya dikabarkan penuh, Suzi memastikan masih ada sekitar 200 liang lahad yang belum terisi.
Jika di total, dari kedua TPU ini berarti hanya ada 600 liang lahad yang siap diisi jenazah untuk saat ini.
"Di TPU Pondok Ranggon masih ada 200-an (per blok). Pokoknya Insya Allah kita siapkan terus" kata dia.
Dalam kesempatan itu, Suzi memastikan untuk 2021 ini Dinas yang dia pimpin tersebut tak berniat membeli lahan baru khusus dipergunakan untuk pemakaman. Pihaknya mengaku hanya akan memanfaatkan lahan pemakaman yang sudah ada.
"Tahun ini enggak (beli lahan). Kita penataan saja di Rorotan, Srengseng. Kita penataan saja, tahun ini ada beberapa yang kita tata," kata dia.
Lagi pula untuk menyelesaikan krisis liang lahad akibat Covid-19 ini, Pemprov DKI akan mengakali dengan langkah menumpuk atau tumpang tindih dari liang yang sebelumnya sudah terisi. Tumpang tindih makam ini juga, kata dia, bukan hal yang baru dilakukan di Jakarta.
"Nah, dari dulu pun kita bisa tumpang jika ada keluarga yang bisa ditumpang. Nah, sekarang kita lakukan tumpang untuk mengantisiapsi itu," kata dia.
(tst/pmg)