Duduk bersila di halaman depan Balai Rehabilitasi Sosial eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur Bekasi, Kastubi (69) tersenyum saat dihampiri CNNIndonesia.com, Jumat (8/1). Ia baru saja selesai memulung di sekitar balai kala itu.
"Kalau difoto jangan banyak-banyak, nanti viral lagi di internet," kata Kastubi lalu tertawa.
Kastubi menjadi topik pembicaraan beberapa hari terakhir lantaran dirinya ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini. Menjadi polemik karena netizen curiga Kastubi bukan gelandangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polemik bermula ketika Risma bertemu dengan Kastubi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Kecurigaan lalu muncul lantaran selama ini kawasan Thamrin dinilai bersih dari gelandangan.
Walhasil, Risma dituding melakukan pencitraan. Tak sedikit netizen menganggap pertemuan Risma dan Kastubi sudah diseting.
Netizen juga sempat membandingkan foto Kastubi dengan orang lain yang memang mirip secara fisik. Orang lain yang dimaksud adalah Nursaman, seorang pedagang di kawasan Manggarai.
Menurut Kemensos, Nursaman juga termasuk orang yang ditemui Risma saat blusukan. Nursaman pun mengakui sempat bertemu dengan Risma.
"Iya itu saya, waktu Senin, ketemu orang pakai baju putih (Risma) di Jalan Sudirman," kata Nursaman kepada CNNIndonesia.com, Kamis (7/1).
Akan tetapi, Nursaman bukan Kastubi. Mereka adalah dua orang yang berbeda, sehingga anggapan Netizen menjadi keliru.
Nursaman tetap tinggal di kawasan Manggarai. Kastubi, karena tidak punya tempat tinggal, dibawa ke Balai Rehabilitasi Sosial eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur Bekasi.
Risma pun tahu dirinya dibicarakan di media sosial dan dituding melakukan pencitraan. Dia membantah pertemuannya dengan Kastubi sudah diseting.
Risma menanggapinya dengan santai. Saat bertemu kembali dengan Kastubi di Bekasi, Risma menyinggung dirinya yang dianggap melakukan pencitraan.
"Ah bapak [Kastubi] ini, settingan katanya kita pak. Bapaknya ketemu aku. Bentar lagi jadi artis, Pak," ujar Risma kepada Kastubi di Balai Rehabilitasi Sosial eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEG) Pangudi Luhur, Bekasi, Jumat (8/1).
"Tertawa dia. Aku yang di-bully," ujar Risma.
![]() |
Kastubi tidak banyak bicara saat ditemui CNNIndonesia.com pada Jumat (8/1). Saat mendengar ada seorang yang mengaku sebagai dirinya, ia hanya tersenyum.
Pria kelahiran 1951 ini mengaku berasal dari Lampung. Ia sudah mengadu nasib di ibu kota sejak DKI Jakarta dipimpin oleh Gubernur Ali Sadikin.
"Enggak ingat tahun berapanya, tapi saya ke sini [Jakarta] sejak gubernurnya Ali Sadikin, dari Lampung saya merantau," kata Kastubi.
Perantauannya tidak berjalan mulus. Ia kerap kali pindah kerja karena kondisi ekonomi yang memburuk. Namun ia juga tidak bisa kembali ke Lampung karena tidak memiliki biaya.
"Dari satu kasino, ke kasino lain, kerja, kuli, tukang cuci, sampai mulung," tuturnya mengenang masa lalu.
"Dulu di Jakarta rame kasino, uangnya buat bangun Jakarta, ada perjudian di mana-mana, saya kerja di sana, terus tutup karena dilarang, yah luntang-lantung abisnya," ucapnya.
(mln/bmw)