Tim SAR Gabungan bakal menyerahkan serpihan diduga bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan baju anak-anak berwarna pink ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Serpihan diduga bagian pesawat dan potongan kain baju anak-anak itu dibawa oleh KRI Kurau yang ikut melakukan pencarian di sekitar perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
"Barang bukti tersebut akan dijelaskan oleh KNKT," kata Komandan Tim Basarnas Rasman sebagaimana disiarkan secara langsung oleh CNNIndonesia TV, Minggu (10/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinator Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pansus 1 Pelabuhan Tanjung Priok menyatakan pihaknya akan mengambil potongan baju anak-anak berwarna pink tersebut untuk keperluan DVI.
Merujuk pada ntmcpolri.info, DVI merupakan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi korban yang meninggal karena bencana massal. Tindakan ini mengacu pada standar baku International Criminal Police Organization (Interpol).
![]() Infografis Fakta-fakta Sriwijaya Air Jatuh |
Tim ini terdiri dari dokter forensik, dokter gigi, ahli antropologi (yang mempelajari tulang), pihak kepolisian, serta fotografer.
"Kami hanya mengambil untuk DVI body part ataupun properti dari korban dari pesawat Sriwijaya Air yang jatuh," kata petugas tersebut.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1). Pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 14.36 WIB dan mengalami hilang kontak sekitar pukul 14.40 WIB.
Pesawat dengan tujuan Pontianak, Kalimantan Barat tersebut membawa 50 orang penumpang dan 12 kru. Tim SAR Gabungan hingga kini masih terus melakukan pencarian.
(iam/fra)