Airlangga: Puncak Kasus Covid Masih Terjadi Pekan Ini

CNN Indonesia
Senin, 11 Jan 2021 14:03 WIB
Menghadapi ancaman puncak kasus covid-19, Airlangga mengaku saat ini pemerintah tengah fokus menambah fasilitas kesehatan.
Tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto memprediksi lonjakan tertinggi alias puncak kasus virus corona (covid-19) di Indonesia bakal terjadi dalam sepekan ini. Prediksi itu merupakan perhitungan 14 hari pascalibur panjang natal dan tahun baru.

"Tentu Pak Presiden juga berharap bahwa kegiatan-kegiatan ini diharapkan dalam dua minggu kita bisa menekan kurva tingkat kematian dan juga tingkat penularan, dan targetnya tentu peningkatan ini nanti puncaknya masih dalam minggu-minggu ini," kata Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (11/1).

Melihat potensi lonjakan itu, Airlangga mengaku saat ini pemerintah tengah fokus menambah fasilitas kesehatan. Ia pun meminta agar masyarakat tetap patuh dalam menjalankan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku telah mengantongi arahan Jokowi untuk mempersiapkan lonjakan kasus yang diprediksi terjadi dalam pekan ini.

Budi mengaku pihaknya telah menyiapkan hitung-hitungan kebutuhan fasilitas kesehatan seperti pemenuhan tempat tidur berdasarkan peningkatan kasus aktif covid-19 yang terjadi di tanah air.

"Di November kita hanya butuh 15 ribu, 30 persen dari 50 ribu, tempat tidur. Sekarang butuhnya 36 ribu atau 30 persen dari 120 ribu. Sehingga dalam waktu satu bulan, kita harus menambah jumlah tempat tidur untuk pasien covid-19 dari 15 ribu ke 36 ribu," jelas Budi.

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini juga mengaku telah memberikan arahan kepada para Direktur Rumah Sakit di seluruh Indonesia terkait kesiapan antisipasi tas prediksi lonjakan kasus yang terjadi dalam sepekan ini atau dalam sepekan ke depan.

Berdasarkan kasus yang lalu, libur panjang memberikan dampak kenaikan kasus covid-19 baik secara harian maupun kumulatif mingguan. Tercatat kasus covid-10 sempat melonjak 69-93 persen sejak libur Idul fitri 22-25 Mei 2020. Lonjakan kasus itu terlihat dalam rentang waktu 10-14 hari kemudian.

Hal serupa juga terjadi pada libur panjang Agustus 2020. Penambahan jumlah kasus positif covid-19 baik secara harian maupun kumulatif mingguan melonjak 58-118 persen sejak libur panjang 20-23 Agustus 2020. Serupa sebelumnya, lonjakan kasus itu terlihat dalam rentang waktu 10-14 hari kemudian. Kemudian, libur panjang 28 Oktober-1 November 2020 terjadi peningkatan kasus sebesar 17-22 persen.

"Ini adalah masalah yang akan kita hadapi minggu ini, minggu depan, sampai dengan akhir Januari atau awal Februari," imbuhnya.

Tak hanya antisipasi pascalibur panjang, Budi juga mengaku mendapat arahan lain yakni program vaksinasi sebagai salah satu cara mengatasi pandemi covid-19 yang telah terjadi selama kurang lebih 11 bulan ini di tanah air.

(khr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER