BPOM: Vaksin Covid Sinovac Disimpan Suhu 2-8 Derajat Celcius

CNN Indonesia
Senin, 11 Jan 2021 17:23 WIB
BPOM menyatakan bakal terus memantau mutu vaksin Sinovac yang telah mendapat izin penggunaan darurat. Mutu dijaga salah satunya dengan teknik penyimpanan.
BPOM menyebut vaksin Covid-19 Sinovac disimpan pada suhu 2 sampai 8 derajat celcius. Ilustrasi (AP/Ng Han Guan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menyatakan vaksin Covid-19 produksi Sinovac harus disimpan pada suhu 2 sampai 8 derajat celcius. Penny memastikan pihaknya terus memantau mutu vaksin Sinovac sampai proses vaksinasi selesai.

"Hal ini penting karena vaksin merupakan produk rantai dingin di mana suhu penyimpan harus dijaga sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam hal ini adalah suhu 2-8 derajat celcius," kata Penny dalam jumpa pers, Senin (11/1).

Penny menyebut pemantauan mutu vaksin setelah pemberian izin penggunaan darurat (UEA) ini dilakukan sepanjang jalur distribusi, mulai keluar dari tempat penyimpanan hingga vaksinasi kepada masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengelolaan distribusi dilakukan oleh UPT [Unit Pelaksana Teknis] atau Balai POM seluruh Indonesia dengan melakukan pendampingan dengan dinas kesehatan terkait untuk pemenuhan standar cara distribusi obat yang baik," ujarnya.

BPOM merilis hasil evaluasi dari laporan uji klinis sementara atau interim tahap III vaksin Covid-19 buatan perusahaan asal China, Sinovac, hari ini, Senin (11/1). Laporan itu menunjukkan efikasi atau tingkat keampuhan vaksin corona Sinovac sebesar 65,3 persen.

Infografis : Efikasi Vaksin Covid-19Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian
Infografis : Efikasi Vaksin Covid-19

Angka tersebut sudah sesuai dengan standar atau ambang batas efikasi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni minimal 50 persen.

BPOM mengeluarkan izin darurat penggunaan vaksin Covid-19 yang pertama kepada Sinovac. Menurut BPOM, efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang.

Efek samping bersifat lolak berupa nyeri, iritasi, pembengkakan. Sementara efek samping sistemik, berupa nyeri otot, fetik, dan demam.

Sedangkan frekuensi efek samping dengan derajat berat, sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya 0,1 sampai dengan 1 persen. Efek samping tersebut bukan efek samping yang berbahaya dan dapat pulih kembali.

(ryn/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER