Pemerintah merencanakan setidaknya empat kelompok daftar prioritas penerima vaksin virus corona (SARS-CoV-2). Alur waktu atau timeline vaksinasi Covid-19 disusun untuk waktu 15 bulan ke depan hingga Maret 2022.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan setidaknya 70-80 persen warga Indonesia atau setara 181,5 juta penduduk harus disuntik vaksin Covid-19. Upaya ini ditempuh guna mencapai target pemerintah dalam memunculkan herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap penularan virus corona.
Jokowi menjelaskan pada praktiknya nanti, akan ada 70 warga dalam sebuah Rukun Warga (RW) yang disuntik vaksin. Sementara 30 persen lainnya belum diberikan vaksin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, dari 30 persen yang belum diberikan vaksin itu anak di bawah usia 18 tahun. Hal ini lantaran belum ada uji klinis vaksin terhadap anak di bawah usia 18 tahun.
Vaksinasi ini bakal segera dilakukan usai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization) vaksin virus corona asal perusahaan China, Sinovac, pada hari ini, 11 Januari 2021
Izin penggunaan darurat diterbitkan usai hasil evaluasi BPOM menunjukkan bahwa Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3 persen. Adapun pertimbangan BPOM mengeluarkan izin ini setelah melihat imunogenisitas, keamanan, dan efikasi Sinovac telah sesuai standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun sebelumnya telah menyatakan bahwa vaksin produksi Sinovac, halal dan suci. Kendati demikian, MUI belum mengeluarkan fatwa utuh sebelum BPOM mengeluarkan EUA.
Sementara menilik Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), vaksinasi Covid-19 dilaksanakan dalam empat tahapan.
Aturan yang diteken Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Budi Hidayat pada Sabtu (2/1) lalu itu juga menyebut, pelaksanaan tahapan itu mempertimbangkan ketersediaan, waktu kedatangan dan profil keamanan vaksin.
Adapun vaksin yang bakal disuntikkan merupakan vaksin Sinovac yang telah didatangkan dalam dua kali pengiriman, pertama pada 6 Desember 2020 lalu sebanyak 1,2 juta dosis, dan pada 31 Desember 2020 sebanyak 1,8 juta dosis.
Selanjutnya, sasaran vaksinasi Covid-19 tahap pertama adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan. Total orang yang menjadi sasaran pemberian vaksin sebanyak 1,3 juta orang.
![]() |
Untuk tahap kedua, ada dua sub-kategori yang ditetapkan pemerintah dalam melangsungkan program vaksinasi yakni 17,4 juta untuk petugas publik dan 21,5 juta untuk lansia.
Sementara target vaksinasi kelompok ketiga adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi berjumlah 63,9 juta. Dan target keempat adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin, dengan target 77,4 juta orang.
Adapun untuk tahapan waktu, penyuntikan kelompok satu dan dua ditargetkan pada Januari-April 2021. Kemudian Kelompok ketiga dan keempat dijadwalkan April 2021-Maret 2022.
Dalam hal ini, pemerintah akan membagikan dua dosis vaksin per orang dengan jarak 14 hari. Langkah ini dilakukan untuk membentuk kekebalan tubuh dari Covid-19.
(khr/nma)