Efikasi Sinovac Terbit, RK Cerita Pengalaman Disuntik Vaksin

CNN Indonesia
Senin, 11 Jan 2021 20:52 WIB
Ridwan Kamil berbagi cerita pengalamannya jadi relawan uji klinis vaksin corona Sinovac. Salah satunya efek pegal, linu, dan efek mengantuk setelah disuntik.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri). (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)
Bandung, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil membagikan pengalamannya ketika menjadi relawan uji klinis fase III vaksin virus corona produksi perusahaan asal China, Sinovac yang dimulai Agustus 2020 lalu.

Emil--sapaan akrab Ridwan Kamil--mengungkapkan, salah satu kesan pengalaman disuntik vaksin (vaksinasi) yaitu ukuran jarum lebih besar dibandingkan yang biasa dipakai mengambil darah.

Efeknya, lanjut dia, orang yang divaksin akan merasakan linupada otot sekitar satu jam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ditanya sebagai laki-laki, usia saya 49. Hanya [merasakan] hanya linu pegal selama satu jam. Jadi, saya itu jujur apa adanya. Ya karena jarumnya tidak kecil kalau jarum ngambil darah kecil, kalau jarum vaksin agak besar sedikit," kata Emil saat berada di Mapolda Jabar, Bandung, Senin (11/1).

Selain pegal dan linu, Emil mengungkapkan efek samping lain adalah mengantuk.

"Kedua, efek ke saya tiga hari agak mengantuk menjelang Magrib. Biasanya tidak pernah dan hanya itu saja," kata dia lagi.

Namun Emil meyakinkan, kabar mengenai efek samping yang berseliweran usai menjalani vaksinasi, tidaklah benar.

"Dulu ada kekhawatiran ada bengkak ternyata tidak, demam tidak, kekhawatiran badan berubah tidak karena kita melaporkan apalagi berubah menjadi warna hijau atau Spiderman, itu tidak," ungkapnya seraya menyelorohkan perbandingan yang terjadi.

Selama menjalani uji klinis, Emil merasa sehat dan bugar. Ia juga menerapkan pola hidup sehat dengan berolahraga dan mengonsumsi suplemen serta vitamin.

"Saya sehat seperti bisa dilihat, kami [Forkopimda] tiap minggu disiplin dalam rapat mobilitas kami juga tinggi. Tentulah kami juga melengkapi kebugaran dengan olahraga dan suplemen," ucap Emil.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukan lengannya yang telah di suntikan vaksin, di Puskesmas Garuda, Bandung, Jawa Barat, Senin (14/9/2020). Gubernur Jabar Ridwan Kamil, bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Pandam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto dan Kepala Kejati Jabar Ade Eddy Adhyaksa menjalani uji klinis tahap tiga berupa penyuntikan vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memperlihatkan lengan yang telah disuntik vaksin Sinovac saat jadi relawan uji klinis di Puskesmas Garuda, Bandung, Jawa Barat, Senin (14/9/2020). (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)

"Jadi kalau orang yang khawatir divaksin, lihat saja gubernur Jabar dan Forkopimda-nya tidak ada terlihat lesu, semua terlihat sehat bugar," kata dia lagi meyakinkan.

Seperti diketahui, vaksin buatan perusahaan China, Sinovac Biotech menjadi vaksin yang diuji klinis di Indonesia. Pengujian dikerjakan bersama antara PT Bio Farma (persero) dan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad).

Uji klinis vaksin pun dilangsungkan di Pusat Uji Klinis yaitu di FK Unpad dan melibatkan sampel 1.620 orang atau relawan dengan rentang usia 18 hingga 59 tahun.

Emil adalah salah satunya. Dia mendaftarkan diri menjadi relawan dan menjalani penyuntikan pertama sebagai relawan uji klinis vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Bandung pada Jumat, 28 Agustus 2020.

Kala itu, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Unpad, Kusnandi Rusmil menerangkan setiap relawan diambil sampel darahnya sebanyak tiga kali.

Pertama yakni sebelum vaksinasi. Kedua, setelah vaksinasi tahap kedua. Terakhir, sampel darah diambil setelah relawan beraktivitas selama lima bulan.

Sepanjang jangka waktu itu, para relawan tetap melaporkan hal-hal yang terjadi selama itu berkaitan dengan vaksin. Relawan juga dapat memanfaatkan asuransi kesehatan. Jika di tengah proses pengujian mengalami gangguan kesehatan pun dapat langsung berobat ke rumah sakit dan seluruh biaya akan ditanggung.

Kusnadi sempat menyampaikan belum menemukan efek samping serius akibat vaksinasi, selama uji klinis berlangsung. Demikian pula pada uji klinis fase I dan II sebelumnya.

"Lulus uji klinis fase tiga, vaksin ini bisa dipakai, dilanjutkan dengan post marketing surveillance. Jadi vaksin yang boleh digunakan sudah berkali-kali dicek keamanannya," kata Kusnandi, Rabu (28/10) tahun lalu.

Infografis Fakta Vaksin Covid-19 China Sinovac

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin corona Sinovac pada senin (11/1) hari ini.

Pengumuman izin penggunaan darurat dikeluarkan usai hasil evaluasi BPOM mendapati Sinovac memiliki efikasi atau tingkat kemanjuran 65,3 persen. Kepala BPOM Penny Lukito mengungkapkan, kendati aman disuntikkan akan tetapi berdasarkan uji klinis tiga bulan ini vaksin Sinovac memiliki efek samping yang ringan hingga sedang.

Sejumlah efek samping di antaranya nyeri lokal, iritasi, pembengkakan, nyeri otot hingga sakit kepala--meski hanya 0,1 persen. Selain itu, efek samping lain yang muncul setelah vaksinasi pakai Sinovac adalah diare 1 hingga 1,5 persen.

"Efek samping ini tidak berbahaya, dan juga dialami oleh orang yang mendapatkan plasebo," tutur Penny.

[Gambas:Video CNN]

(hyg/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER