Anggota DPRD Maluku Rofik Akbar Afifudin meminta pemprov Maluku menunda pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 untuk 14.135 tenaga kesehatan 15 Januari 2021.
Rofik mengungkapkan alasan penundaan pelaksanaan vaksinasi corona karena tenaga kesehatan yang melakukan penyuntikan dosis vaksin Sinovac sebanyak 2 kali.
"Saya mau sampaikan selama belum genap vaksin 28 ribu lebih vaksin, jangan coba-coba vaksinasi, saya lawan itu,"ujar Rofik di Gedung Kantor DPRD Maluku, Senin (11/1).
Berdasarkan data penerima vaksinasi untuk tenaga kesehatan (Nakes), kata dia mereka akan disuntik dosis vaksin Sinovac sebanyak dua botol. Artinya, jumlah vaksin Sinovac yang diterima pemprov Maluku 15.120 vaksin untuk 14.135 Nakes tidak cukup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dua botol dosis vaksin disuntik untuk 14.123 nakes, kalau dikalikan berarti Pemprov Maluku harus siapkan 28 ribu lebih dosis,"ucap dia.
"Jangan sok jagoan, saya duluan, saya duluan, ini yang mau divaksinasi adalah tenaga kesehatan, Kalau cuma hanya 14.123 nakes divaksinasi jangan dulu, selama jumlah belum cukup," pintanya.
Politisi PPP ini meminta Pemprov Maluku turun ke masyarakat melakukan sosialisasi terkait pemanfaatan vaksin sinovac. Selama anggota DPRD melakukan reses dan mensosialisasi vaksin Sinovac masyarakat belum percaya dan menolak disuntik dosis vaksin.
Saat ini, masyarakat Maluku tengah was-was soal vaksinasi Covid-19. Ia bilang vaksin Covid-19 yang diprogram pemerintah merupakan politik global yang persaingan bisnis untuk menguntungkan pemerintah namun mengorbankan masyarakat.
"Masyarakat tengah was was vaksinasi bukan karena meninggal karena disuntik tetapi meninggal karena masalah konsep keimanan halal dan haram yang musti dilakukan pembenahan sebelum vaksinasi Covid-19,"cetus dia.
Pemprov Maluku sudah menerima vaksin Sinovac asal China yang didistribusikan PT Bio Farma. Jumlah yang diterima Pemprov Maluku sebanyak 15.120 vaksin.
Ketua Harian Penanganan Covid-19 Maluku Kasrul Selang mengatakan pihaknya tetap menggelar vaksin Sinovac untuk tenaga kesehatan tahap pertama pada 15 Januari 2021.
Ia bilang, pemerintah daerah di 11 kabupaten kota sudah menyatakan siap untuk pelaksanaan program vaksinasi covid-19. Kasrul mengklaim semua nakes sudah mendata nama di BPJS Kesehatan untuk vaksinasi.
"Persiapan vaksin Sinovac sudah mencapai 90 persen. Artinya dari 14.135 nakes sekitar 80 persen nakes sudah memiliki nomor kontak,"ujar Sekda di Gedung DPRD Maluku, Senin sore.
Ia menjelaskan prosedur vaksinasi untuk tenaga kesehatan akan diatur oleh kepala Puskesmas. Misalnya, sambung kata dia ada 20 nakes di salah satu puskesmas, maka tidak semua nakes per hari langsung disuntik vaksin Sinovac.
"Jadi kalau ada 20 orang di puskesmas, tidak langsung 20 orang namun 10 orang hari pertama, hari berikut 10 orang lagi. Jarak antara vaksin pertama dan vaksin kedua selama 14 hari,"klaim dia.
Pemprov Maluku sudah menerima vaksin Sinovac asal China yang didistribusikan PT Bio Farma. Jumlah yang diterima Pemprov Maluku sebanyak 15.120 vaksin.
"Jadi satu botol untuk satu kali suntik," tutur Karsul
Kasrul mengklaim Pemprov Maluku dalam beberapa hari ke depan bakal menerima tambahan vaksin Snovac sebanyak 16 ribu dosis vaksin Sinovac dari PT Bio Farma.
Lihat juga:Bahu Membahu Sebar Vaksin Corona |