Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi menyatakan ibadah puasa tak menjadi kendala vaksinasi Covid-19. Hal ini terkait penyuntikan vaksin yang akan dimulai pada Kamis (14/1).
Menurut Nadia, satu-satunya syarat seseorang bisa disuntikkan vaksin adalah kondisinya sehat dan tidak sedang positif Covid-19.
"Tidak, tidak ada (puasa). Dia harus sehat, tidak sedang sakit Covid, ya kan. Itu syaratnya," kata Nadia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (12/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Nadia merepons jadwal pemunduran proses vaksinasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga Jumat (15/1) dari semula dijadwalkan secara serempak pada Kamis (14/1).
Namun begitu, Nadia mengaku belum mengetahui informasi terkait pemunduran proses vaksinasi oleh Pemprov DKI. Dia mengatakan warga yang akan divaksin nantinya akan menjalani serangkaian proses assesment untuk mengetahui komorbid atau penyakit bawaan.
"Nanti ada serangkaian assesment terkait penyertanya mungkin," kata dia.
Wakil Gubernur DKI Jakarta memutuskan untuk memundurkan jadwal vaksinasi serempak pada Kamis (14/1). Alasan pemunduran, kata Riza, lantaran sejumlah pihak yang akan disuntik vaksin menjalani puasa Senin Kamis.
"DKI kan rencananya tanggal 14, tapi banyak tokoh menyampaikan, itu hari Kamis, ya banyak yang puasa Senin-Kamis, jadi disepakati hari Jumat pagi," kata Riza di Balai Kota, Selasa (12/1).
Pemerintah mulai menyuntikkan vaksin Covid-19 pada Rabu (13/1), diawali oleh Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju Jilid II lain. Jokowi dan menteri akan disuntik vaksin Sinovac yang telah memenuhi syarat efikasi dari BPOM.
Penyuntikan akan dilakukan di Jakarta sebagai simbol dimulainya vaksinasi di Indonesia. Disusul 34 provinsi secara serentak.
(thr/pmg)