
Jalan Mulus Listyo Sigit Menuju Kapolri Era Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memilih Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Idham Azis yang akan pensiun pada Februari mendatang.
Jokowi, melalui Menteri Sekretaris Negara, Pratikno mengirimkan Surat Presiden (Surpres) berisi usulan nama Kapolri tersebut ke pimpinan DPR pada Rabu (13/1) pagi. Surpres ini langsung diterima Ketua DPR RI Puan Maharani.
Sejumlah pihak sudah sempat memprediksi bahwa Jokowi bakal menunjuk Listyo untuk mengisi kursi 'Tribrata 1'. Bukan hanya dari segi kedekatannya dengan Jokowi, Listyo juga dikenal piawai dalam bidang reserse selama berada di Polri.
Listyo sendiri merupakan mantan Ajudan Jokowi saat dirinya masih berpangkat Komisaris Besar (Kombes) pada 2014 lalu. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kapolres Surakarta pada 2011.
Saat Listyo bertugas di Solo, Jokowi menjabat Wali Kota.
Pemilihan Listyo pun mendapat angin segar dari pelbagai pihak, termasuk kalangan parlemen. Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, seluruh fraksi di Komisi III DPR RI tidak mempersoalkan sosok Listyo.
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan menyatakan dirinya dan fraksinya siap mendukung calon yang diajukan Jokowi.
"Saya melihat pilihan Pak Jokowi ke Komjen Listyo Sigit sangat tepat dan cukup beralasan dan diambil melalui suatu proses pencermatan yang mendalam melalui suatu keputusan-keputusan yang matang dan telah mempertimbangkan banyak hal serta pastinya merupakan keputusan yang terbaik," kata Arteria kepada CNNIndonesia.com, Rabu (13/1).
Tak hanya dari partai pendukung Jokowi, oposisi pun bersuara sama. Misalnya, Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PAN Pangeran Khairul Saleh menyatakan Listyo Sigit adalah putra terbaik di Polri yang bisa menjadi harapan masyarakat. Ia pun menyatakan bahwa PAN bakal menyokong pilihan Jokowi itu.
Pernyataan senada datang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil menyatakan menghormati keputusan Jokowi terkait pencalonan Listyo menjadi Kapolri.
![]() |
Nasir pun tidak mempersoalkan langkah Jokowi yang lebih memilih menunjuk calon Kapolri dari lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991. Dari segi angkatan di kepolisian, Listyo memang tercatat lebih muda ketimbang calon-calon lain dalam daftar yang diajukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ke Presiden Jokowi.
"PKS menghormati keputusan Presiden terkait penunjukan Listyo menjadi calon Kapolri, karena di UU Polri tidak ada soal urut kacang atau lompatan-lompatan dari angkatan, syaratnya perwira tinggi aktif dan dengan memperhatikan jenjang karier di kepolisian," terang Nasir.
Berlanjut ke halaman berikutnya...
Suara Ormas Islam
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
Menkes Akui Pemerintah Salah Sasaran soal Testing Covid-19
Nasional • 36 menit yang lalu
Risma Kembali Pekerjakan Tunawisma di BUMN Waskita Karya
Nasional 56 menit yang lalu
Sultan Yogya Persilakan Larangan Demo Digugat ke PTUN
Nasional 1 jam yang lalu