Warga Lampung Korban SJ 182 Teridentifikasi Pipit Piyono

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2021 15:39 WIB
Dari tiga penumpang asal Lampung, baru satu orang yang teridentifikasi sebagai korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Personel Basarnas mengangkat kantong jenazah berisi objek temuan dari lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada hari keenam Operasi SAR pesawat tersebut di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Lampung, CNN Indonesia --

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 asal Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung. Warga asal Tulangbawang Barat, Lampung yang teridentifikasi tersebut adalah Pipit Piyono.

Nama Pipit Piyono masuk daftar enam penumpang yang kembali teridentifikasi oleh Tim DVI Polri pada Kamis (14/1). Mereka di antaranya Ricko, Ihsan Adlan, Supiyanto, Mia Trestiyani dan Yohanes Suhendri (bukan asal Lampung).

Dari hasil identifikasi tersebut, Polda Lampung melakukan update data penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 asal Tulangbawang Barat yang telah diidentifikasi oleh Tim DVI Polri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabid Dokkes Polda Lampung, Kombes Pol Andri Badarsyah saat dikonfirmasi mengatakan dari enam penumpang tersebut, salah satunya Pipit Piyono, penumpang asal Tulangbawang Barat. Sementara dua korban asal Lampung lainnya, yakni Sugiono Efendi dan Yohanes belum teridentifikasi.

"Benar, baru Pipit Piyono penumpang asal Tulangbawang Barat, Lampung yang sudah teridentifikasi. Korban teridentifikasi melalui data primer yakni sidik jari dan pencocokan DNA," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (15/1).

Sedangkan untuk korban bernama Yohanes Suhendri yang juga sudah teridentifikasi, kata Andri, bukan korban penumpang pesawat SJ182 asal Lampung bernama Yohanes.

"Penumpang teridentifikasi bernama Yohanes Suhendri bukan asal Lampung, kalau yang dari Lampung namanya Yohanes saja. Jadi ada dua yang nama manifest Yohanes di pesawat SJ 182 tersebut," jelasnya.

Saat ini Polda Lampung masih menunggu kabar terbaru dari Tim DVI Pusdokkes Mabes Polri terkait identifikasi dua warga asal Lampung yang turut menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tersebut.

Konpers penemuan Black Box Sriwijaya Air di JICT.Penemuan Black Box Sriwijaya Air di JICT, Jakarta Utara. (CNN Indonesia/Melani Putri)

Sementara perangkat Tiyuh (Desa) Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih, Tulangbawang Barat (Tubaba), Eko Febriyanto saat dikonfirmasi juga membenarkannya.

Menurutnya, Pipit merupakan satu dari tiga korban warga Tiyuh Toto Makmur yang tercatat sebagai penumpang jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Ya, benar, baru satu orang yang sudah teridentifikasi yakni Pipit Piyono. Untuk dua korban warga kami lainnya, yakni Yohanes dan Sugiono Efendi masih belum teridentifikasi," kata Eko.

Eko mengatakan saat ini pihak keluarga masih menunggu informasi lanjutan dari Jakarta, termasuk dari pendamping keluarga yang diberangkatkan oleh pihak Sriwijaya Air ke Jakarta dan begitu juga mengenai kapan rencana pemulangan dan penyerahan jenazah tersebut.

"Sudah ada pendamping keluarga di sana (Jakarta). Saat ini, kami belum dapat kabar lagi dari mereka (pendamping) dan pihak terkait yang ada di Jakarta," ujarnya.

Eko mengatakan kerabat dan keluarga korban sudah menggelar doa, tahlil dan yasinan untuk para almarhum tersebut.

"Selain keluarga, warga Tiyuh Toto Makmur pun berharap, ketiga korban dapat segera ditemukan dan teridentifikasi semua dan segera dipulangkan untuk dimakamkan di kampung halamannya," katanya.

Eko mengutarakan ketiga warga Tiyuh Toto Makmur yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 tersebut, hendak pergi menuju ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat untuk bekerja sebagai buruh bangunan di sebuah proyek.

"Mereka (korban) berangkat dan pamitan dengan keluarganya Jumat 8 Januari 2021 lalu. Tapi pergi ke Bandar Lampung terlebih dulu, yakni mengurus persyaratan kesehatan sebagai syarat perjalanan udara menuju ke Kota Pontianak," terangnya.

Ketiga korban tersebut, lanjut Eko, bukanlah satu keluarga namun hanya satu wilayah tempat tinggal saja di Tiyuh Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih, Tulangbawang Barat.

"Korban Pipit dan Yohanes sendiri, baru kali pertama akan pergi ke Pontianak. Keduanya, diajak oleh korban Sugiono Effendi bekerja di sana (Pontianak) karena dia (Sugiono) sudah lama bekerja di Pontianak," tandasnya.

Dari 56 penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang dinyatakan hilang kontak di Kepulauan Seribu, Jakarta pada penerbangan Jakarta ke Pontianak Sabtu 9 Januari 2021 lalu, tiga orang penumpang merupakan warga asal dari Tiyuh Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung.

Ketiga warga asal Lampung tersebut adalah Sugiono Efendi (31), warga RT 05 RW 02, Tiyuh Toto Makmur, Tulangbawang Barat; Yohanes (27), warga RT 04 RW 02, Tiyuh Toto Makmur, Tulangbawang Barat dan Pipit Piyono (25), warga RT 05 RW 02, Tiyuh Toto Makmur, Tulangbawang Barat.

(zai/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER