Salurkan Bantuan, CT ARSA Sambangi Pengungsi Gempa Sulbar

CNN Indonesia
Sabtu, 16 Jan 2021 19:32 WIB
Korban gempa di Sulawesi Barat saat ini sangat membutuhkan bantuan seperti makanan pokok, selimut, susu hingga kebutuhan bayi.
Pengungsi Gempa Sulbar membutuhkan bantuan. Dok. CT Arsa. (Dok. CT Arsa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gempa yang terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar) telah menelan korban sebanyak 46 orang per Sabtu (16/1) sore, mayoritas korban berasal dari Kakupaten Mamuju dan Majene.

Memantau langsung beberapa titik di Mamuju, General Manager CT ARSA Foundation Gatut Mukti menyampaikan hingga saat ini keadaan masih memprihatinkan. Kebutuhan dasar seperti air bersih hingga makanan pokok masih menjadi barang yang langka.

Jika pun ada, ia menyebut harga selangit karena stok sangat terbatas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Listrik masih padam, walau sudah mulai ada perbaikan cuma rata-rata masih padam. Toko-toko masih tutup, pengungsi itu butuh keperluan dasar seperti air bersih, makanan pokok dan keperluan bayi," kata Gatut kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (16/1).

Selain itu, ia mengatakan para pengungsi saat ini masing-masing memasang tenda dari terpal masing-masing di daratan yang lebih tinggi. Karena rawan gempa susulan, ia menyebut sulit bagi masyarakat untuk bertahan di satu titik pengungsian.

Rata-rata masyarakat, lanjutnya, telah meninggalkan kediamannya karena takut akan kembali terjadi gempa susulan. "Masyarakat juga butuh susu, popok bayi, terpal, obat-obatan, dan selimut," imbuhnya.

Dia mengatakan CT ARSA Foundation tengah mempersiapkan bantuan yakni pengadaan barang sembako dan kebutuhan anak-anak dan bayi. Juga pengadaan obat-obatan dan vitamin.

Bagi mereka yang ingin mengulurkan bantuan, Gatut menyebut bantuan bisa disalurkan melalui Dompet Amal Trans Media yang saat ini dibuka untuk membantu bencana di Sulbar, Kalimantan Selatan, dan Sumedang.

Selain memberikan bantuan kepada masyarakat langsung, ia menyebut bantuan juga akan disalurkan kepada tenaga medis di lokasi terdampak.

Bantuan tak hanya disalurkan pada saat bencana berlangsung seperti saat ini, namun juga pasca bencana terjadi. Memiliki visi memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan dan kesehatan, dana akan digunakan untuk pembangunan sekolah dan tempat ibadah.

Dia juga memastikan meski relawan harus datang langsung ke lokasi bencana, namun pemantauan dan penyaluran bantuan dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

"Bagi yang ingin membantu bisa menyalurkan bantuan ke Dompet Amal Trans Media, infonya bisa dilihat di situs web kami, jaringan Trans Media, atau media sosial kami," terang dia.

Seperti diketahui, 3 gempa bumi berbeda mengguncang Sulbar melukai setidaknya 826 orang dengan korban meninggal sedikitnya 46 orang.

Gempa terjadi sejak Kamis (14/1) lalu dengan magnitudo 5,9 dan diikuti gempa susulan pada Jumat (15/1) dengan magnitude 6,2.

Meski tak berpotensi tsunami, namun gempa teranyar sempat membuat warga panik, goncangan terjadi pada hari ini (16/1) pukul 06:32 WIB dengan magnitude 5,0.

(wel/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER