Operasi pencarian tiga korban yang diduga tertimbun material longsor di Dusun Aholeang, Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) dihentikan per Rabu (20/1).
"Keadaan di lapangan tidak memungkinkan untuk kita melakukan penggalian, kami sudah sepakat seperti di rilis," kata Juru Bicara Basarnas Makassar Hamsidar saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Rabu (20/1) petang.
Diketahui, tiga korban tersebut diduga telah tertimbun longsor sejak empat hari lalu. Tim gabungan yang terdiri dari Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI, Polri, dan potensi SAR lainnya menilai material longsor berupa tanah dan bebatuan sangat labil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi yang demikian pun, kata Hamsidar, memungkinkan terjadinya longsor susulan yang justru membahayakan tim gabungan.
Hamsidar menyatakan hingga saat ini masih terdapat potensi longsor susulan baik karena gempa kecil maupun hujan.
"Itu jadi pertimbangan kenapa kami tidak melakukan penggalian yang dalam di lokasi kejadian," terang Hamsidar.
Sebelumnya, Saidar Rahman Jaya selaku Sar Mission Coordinator (SMC) melalui keterangan resmi yang dibagikan Hamsidar menyatakan pencarian dan pertolongan korban terduga tertimbun longsor di desa Mekkatta dihentikan.
Berkaitan dengan hal ini, tim gabungan telah bermusyawarah dengan pihak keluarga dan disaksikan oleh aparat pemerintah desa, polisi, dan Babinsa setempat.
"Hasil musyawarah yakni keluarga korban dapat menerima kejadian ini dengan ikhlas sebagai suatu musibah yang menimpa mereka," dikutip dari rilis tersebut.
Diketahui tiga warga Dusun Aholeang, Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda diduga tertimbun longsor sejak gempa hari pertama yang mengguncang wilayah barat pesisir Sulbar.
Tiga orang tersebut adalah Ahmad atau Papa Naba (laki-laki), Nurlia (perempuan), dan Nurfatma (perempuan).
Longsor akibat gempa juga sempat terjadi di beberapa wilayah kecamatan Malunda, antara lain, Dusun Aholeang, Desa Mekkatta serta Dusun Salu Biru dan Salurindu, Desa Salutahongan.
Malunda sendiri merupakan kecamatan pelosok yang berada di ujung utara Kabupaten Majene, berbatasan langsung dengan Kecamatan Tapalang, wilayah paling selatan Kabupaten Mamuju. Keduanya berbatasan langsung dengan pantai barat Pulau Sulawesi.
(iam/kid)