Pemerintah Indonesia tengah mencanangkan program lumbung pangan atau food estate sebagai cadangan logistik strategis pertahanan negara.
Program tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan ketersediaan suplai pangan, terlebih dalam masa pandemi Covid-19.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, pengembangan lumbung pangan di Provinsi Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah dan akan dilakukan di beberapa daerah lain tersebut patut disambut baik dan diberi dukungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih kata Prabowo, inisiasi pencanangan lumbung pangan oleh presiden itu berangkat dari perspektif pertahanan. Hal ini ditandai dengan penunjukan Kementerian Pertahanan sebagai leading sector.
"Ada sinyalemen bahwa presiden ingin mengembangkan pertahanan yang kuat berdimensi holistik melalui penguatan pertahanan militer dan nonmiliter sekaligus," kata Prabowo pada Dies Natalis Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, pertengahan Oktober 2020.
Sementara itu, Kodim 1011/Kuala Kapuas Kalimantan Tengah juga menyatakan kesiapan yang sama dalam mendukung food estate.
Kepala Penerangan Kodam XII/ Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe mengatakan, selain mendukung tugas pemerintah mewujudkan ketahanan pangan, pendampingan kepada para petani ini merupakan salah satu upaya pembinaan teritorial yang dilakukan oleh Kodim, khususnya dalam pembinaan ketahanan wilayah.
"Melalui para Babinsa, Kodim 1011/ Klk memberikan pembinaan kepada petani mengenai pertanian yang baik sehingga hasil yang diperoleh bisa mendukung program pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mewujudkan daerah lumbung pangan baru. Diharapkan melalui pendampingan nantinya para petani mampu secara mandiri mengolah ketahanan pangan," kata Aulia.
![]() |
Di sisi lain, perwakilan petani dari Gapoktan Sido Mukti Desa Tahai Jaya, Maliku, Pulang Pisau, Maryoto mengapresiasi peran Babinsa dalam memberikan pengetahuan dan teknik dalam hal pertanian kepada petani.
Ia mengatakan Babinsa sangat aktif mulai dari cara pengolahan lahan, penyiapan sarana produksi (saprodi) dan pada saat panen.
"Kami para petani sangat senang dengan pendampingan yang dilakukan Babinsa dan PPL. Mereka selalu memotivasi petani dan tak segan turun langsung di lokasi. Kita berharap nantinya hasil pertanian bisa bertambah sehingga kesejahteraan petani juga bisa meningkat," ujar Maryoto.