Banjir Aceh Tamiang Meluas ke 11 Kecamatan, 4.147 Mengungsi

CNN Indonesia
Jumat, 22 Jan 2021 17:21 WIB
Banjir yang merendam Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, meluas hingga 11 kecamatan, Jumat (22/1). Sebanyak 10.043 jiwa terdampak banjir.
Banjir yang merendam Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, meluas hingga 11 kecamatan, Jumat (22/1). Sebanyak 10.043 jiwa terdampak banjir. (Foto: Dokumen BPBA)
Banda Aceh, CNN Indonesia --

Banjir yang merendam Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh meluas hingga 11 kecamatan, Jumat (22/1). Saat ini ketinggian air banjir mencapai 150 sentimeter.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas menyebutkan saat ini jumlah warga terdampak 10.043 jiwa, sementara pengungsi meningkat hingga mencapai 4.147 jiwa. Mereka mengungsi di masjid dan rumah saudaranya yang terbilang tidak terlalu parah tergenang banjir.

"Pengungsi meningkat yang terdata sementara sudah 4.147 Jiwa," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi yang diperoleh dari BPBA, wilayah yang tergenang banjir ialah Kecamatan Bandar Pusaka,Tenggulun, Sekerak, Bendahara, Karang Baru, Kota Kuala Simpang, Tanjung Karang, Rantau, Seruway, Kejuruan Muda dan Kecamatan Tamiang Hulu.

Kemudian 33 desa yang berada di aliran sungai mengalami banjir dan tanggul pecah di beberapa titik. Sementara, hingga saat ini setidaknya 160 unit sekolah tak luput dari banjir.

Ilyas mengatakan curah hujan yang tinggi serta meluapnya air sungai dan tanggul penahan air pecah memicu banjir di Aceh Tamiang semakin meluas.

"Beberapa desa yang berada di sepanjang aliran sungai mengalami banjir dan tanggul pecah di beberapa titik," kata Ilyas kepada wartawan.

Pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan terkait dampak kerusakan yang disebabkan oleh banjir di wilayah itu. Ilyas bilang saat ini air masih belum surut.

Dampak banjir di Aceh Tamiang juga mengganggu aktivitas sekolah. Para guru dan siswa terpaksa diliburkan hingga air tidak lagi menggenangi ruang belajar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tamiang, Zulfiqar mengatakan tidak ada kebijakan untuk libur sekolah. Hanya saja siswa dan guru tidak dapat belajar karena banjir merendam sekolah mereka. Sementara sekolah yang tidak terendam banjir tetap melakukan aktivitas seperti biasa.

"Tidak libur. Ini karena sebagian sekolah tergenang banjir sehingga guru dan murid tidak dapat belajar seperti biasa," kata Zulfikar.

Sementara itu, merujuk pada analisis InaRisk, Kabupaten Aceh Tamiang memiliki risiko bencana banjir tingkat sedang sampai tinggi dengan jumlah risiko maksimal 12 kecamatan dan 128.435 jiwa terpapar.

Menanggapi potensi banjir susulan, BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang masih akan terjadi hingga akhir Februari 2021.

Masyarakat dapat mengikuti informasi resmi prakiraan cuaca melalui BMKG dan mengetahui potensi risiko bencana yang ada di sekitar tempat tinggal menggunakan InaRisk.

(dra/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER