36 Guguran Awan Panas Keluar dari Merapi Sepanjang Rabu

CNN Indonesia
Rabu, 27 Jan 2021 19:34 WIB
BPPTKG menjelaskan aktivitas Gunung Merapi sudah terekam sejak 4 Januari, masyarakat di sekitar diimbau untuk tidak melakukan aktivitas.
Erupsi Gunung Merapi pada Rabu (27/1). (AP/Slamet Riyadi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gunung Merapi di Jawa Tengah mencatatkan total guguran awan panas sebanyak 36 kali sepanjang Rabu (27/1). Jarak luncur guguran awan panas tercatat antara 500 hingga 3.000 meter.

"Pada hari ini Rabu, 27 Januari 2021, sejak pukul 00.00 sampai 14.00 WIB Gunung Merapi sudah meluncurkan sebanyak 36 kali awan panas guguran dengan jarak luncur antara 500-3.000 meter ke arah barat daya atau ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangan video, Rabu (27/1).

Hanik mengatakan awan panas tersebut tercatat di alat seismogram dengan amplitudo 15-65 milimeter dan durasi 83-197 detik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun sejumlah lokasi melaporkan kejadian hujan abu dengan intensitas tipis seperti beberapa desa Kecamatan Tamansari Kabupaten Boyolali dan Boyolali kota.

"Jarak luncur awan panas masih dalam radius bahaya yang direkomendasikan BPPTKG yaitu sejauh 5 kilometer dari puncak ujung merapi pada alur Kali Boyong, Bedok, Krasak, Gubeng, dan Putih," ujar Hanik.

Ia menjelaskan aktivitas Gunung Merapi sudah terekam sejak 4 Januari. Di mana Gunung Merapi sudah memasuki erupsi yang sifatnya efusif, yaitu erupsi berupa kubah lava kemudian disertai awan panas guguran.

Hanik menambahkan, masyarakat di sekitar diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah yang direkomendasikan tersebut. Adapun hujan abu yang terjadi akibat dari kejadian awan panas guguran.

"Oleh karena itu masyarakat mengantisipasi gangguan abu vulkanik dapat menggunakan masker kacamata dan menutup sumber air," tuturnya.

Terkait dengan hujan abu yang masih sering terjadi di area puncak, maka masyarakat perlu mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.


"Rekomendasi berdasarkan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan barat daya yaitu meliputi kali Boyong dengan jarak maksimal 5 km dari puncak. Sedangkan jarak erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan lontaran material vulkanik diperkirakan mencapai radius 3 km dari puncak," kata Hanik.

(hyg/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER