Tengku Zul Minta Ma'ruf Perintahkan Polisi Proses Abu Janda

CNN Indonesia
Kamis, 28 Jan 2021 21:23 WIB
Penceramah Tengku Zulkarnain mengklaim akan ada umat Islam yang bertindak di luar hukum akibat kicauan Abu Janda soal Islam arogan.
Abu Janda diminta diproses hukum usai kicauannya soal Islam agama arogan. (Foto: CNN Indonesia/LB Ciputri Hutabarat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain meminta Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin memerintahkan polisi untuk memproses hukum aktivis media sosial Permadi Arya alias Abu Janda karena menyebut Islam sebagai agama arogan.

"KepadaYTH BapakYai @KHMarufAminn Mohon bapak perintahkan Polisi utk proses hukum Abu Janda," cuitnya, lewat akun @ustadtengkuzul, Selasa (26/1).

Ia mengaku risau umat Islam bisa bertindak di luar hukum jika Permadi Arya tidak diproses.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau tidak saya khawatir, jika tidak diproses, akan ada umat islam yg marah dan bertindak di luar hukum. Malu NKRI di mata dunia," lanjut dia.'

Saat dihubungi CNNIndonesia.com, Tengku Zulkarnain mengatakan pernyataannya itu terkait pernyataan Abu Janda yang menyebut Islam merupakan agama arogan.

Zulkarnain berpendapat pernyataan Permadi yang diposting pada akun media sosial twitternya merupakan delik biasa, bukan delik aduan.

"Sebenarnya itu menghina agama dan buat geger banyak orang. Itu bukan delik aduan. Polisi tidak perlu ada pengaduan dan langsung boleh diproses hukum," kata Zulkarnain, Kamis (28/1).

"Itu kan Pasal 156 KUHP. Itu bukan delik aduan, itu delik umum. Harusnya langsung polisi memproses ini orang," lanjutnya.

Menurut Zulkarnain, penilaian Permadi yang menyebut Islam sebagai agama arogan karena mengharamkan tradisi lokal adalah keliru. Ia menegaskan Islam sama sekali tidak melarang tradisi lokal seperti pemakaian kebaya.

"Nah, jangan bilang agama impor, arogan, mengharam-haramkan kebaya. Enggak ada Islam mengharamkan kebaya. Mana ada. [Islam] mengharamkan membuka aurat. Soal menutupnya banyak orang pakai kebaya nutup aurat," tuturnya.

Lebih lanjut, Zulkarnain menjelaskan, permintaannya kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk memerintahkan polisi agar memproses Permadi karena ia beranggapan polisi selalu bergeming setidaknya sampai sejauh ini.

"Jadi, saya mau sebetulnya polisi itu harus proaktif. Jangan ada kesan di masyarakat bahwa kalau pro Jokowi, aman. Kalau oposisi Jokowi, tidak aman. Itu kan tidak boleh," imbuh dia.

"Tapi karena terlalu hening, tidak diproses, saya minta Kyai Ma'ruf Amin sebagai Wapres memanggil Kapolri untuk menyelesaikan itu," tambahnya.

Zulkarnain mengkhawatirkan muncul tindakan di luar hukum jika Permadi tidak juga diproses.

Sebelum jadi Wakil Presiden, Ma'ruf Amin adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ma'ruf juga sebelumnya menjabat sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Sebelumnya Permadi lewat akun Twitter menyatakan Islam adalah agama arogan karena melarang tradisi asli bumi Nusantara. Belakangan, ia berdalih bahwa pernyataannya merupakan respons terhadap cuitan dari Tengku Zulkarnain.

Merespons pernyataan Permadi, Ketua Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal melayangkan kritik keras. Ia menilai pemahaman Permadi salah kaprah.

Menurut Sahal, agama Islam tak arogan terhadap budaya lokal seperti yang disampaikan oleh Permadi. Ia menyebut cuitan Permadi telah mengeneralisasi Islam sebagai agama yang prokekerasan.

"Twit ?@permadiaktivis1? yang bilang Islam sebagai arogan ini ngaco banget. Memang ada aliran Islam tertentu yang haramkan tradisi lokal, tapi muslim yang menentang aliran tersebut banyak sekali. Paham keislaman NU justru sangat ramah dengan tradisi lokal. Menyebut Islam argoan itu koplak!" kata Sahal lewat @sahaL_AS, Rabu (27/1). Sahal telah mengizinkan tulisannya itu untuk dikutip.

Usai ramai dikritik oleh tokoh NU, Permadi mengklarifikasi cuitan itu. Ia menyebut cuitan itu merespons cuitan dari mantan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain.

"Jangan diambil tanpa konteks donk yai @sahaL_AS , itu ngejawab cuitan tengkuzul yang provokatif rasis, bukan twit mandiri di temlen," tulis Permadi membalas cuitan Sahal.

(ryn/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER