Keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Jawa Timur diklaim turun sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ketua Tim Kuratif Satgas Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi mengatakan, penurunan keterisian tempat tidur ini dinilai karena pemprov Jatim menambah kapasitas hingga 11 persen.
"Tempat tidur [pasien Covid-19] di Jatim itu tambah sampai 11 persen, makanya BOR-nya turun, walaupun case-nya naik," kata Joni di Kantor Gubernur Jatim, Surabaya, Kamis (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, kata Joni, BOR rumah sakit rujukan di Jatim menyentuh angka 70 persen. Ia menyebut penurunan itu konsisten sebab Pemprov Jatim terus menambah tempat tidur.
Meski demikian, Joni menyebut, kasus Covid-19 masih naik selama PPKM. Ia menduga kasus-kasus baru itu penularannya terjadi sebelum PPKM digelar.
"Tapi memang dibanding sebelum PPKM, dia [kenaikan kasus] tinggi, tetapi tinggi ini harus dibaca, tingginya di dua pekan PPKM itu pasti penularannya sebelum PPKM, karena ada inkubasi," ujar dia.
Joni berharap perpanjangan PPKM hingga 8 Februari mendatang dapat menekan laju penularan kasus.
"Lah senang kita ketika dilakukan kegiatan PPKM trennya menurun, tren ini yanng penting, sehingga diharapkan dengan PPKM ini diharapkan tren menurunnya lebih tajam lagi," ucapnya.
Penurunan tren kasus ini, kata Dirut RSUD dr Soetomo tersebut, bisa dilihat dari angka reproduksi efektif atau Rt Jatim yang mulai menurun hingga mencapai 0,92. Batas Rt adalah di bawah 1.
"Paling senang Jatim itu, Rt nya sudah mulai dari satu, Rt nya kemarin 0,92. Dari Rt yang turun ini, itu diharapkan kasusnya dua minggu ke depan lebih rendah lagi," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, per 27 Januari 2021, kasus kumulatif Covid-19 di Jatim mencapai 109.081, bertambah 1.064 kasus dari hari sebelumnya. Selain itu sebanyak 92.617 kasus dinyatakan sembuh, 7.886 dirawat dan 7.514 kasus meninggal dunia.
(frd/psp)