Kemenkes: Kematian Covid Tinggi Imbas Pasien Telat ke Faskes

CNN Indonesia
Kamis, 28 Jan 2021 14:22 WIB
Kemenkes menyebut salah satu penyebab tingginya angka kematian Covid-19 di Indonesia karena pasien terlambat mendapat perawatan di fasilitas kesehatan.
Kemenkes menyebut salah satu penyebab tingginya angka kematian Covid-19 di Indonesia karena pasien terlambat mendapat perawatan di fasilitas kesehatan. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan menyebut salah satu penyebab tingginya angka kematian Covid-19 di Indonesia karena pasien terpapar virus corona terlambat mendapat perawatan di fasilitas kesehatan.

Secara kumulatif jumlah kematian Covid-19 di Indonesia telah mencapai 28.855 orang. Angkanya sempat cetak rekor sebanyak 387 kasus kematian dalam sehari pada Rabu (27/1).

"Penyebabnya karena pasien datang dengan gejala yang sudah berat, jadi bukan gejala awal. Karena deteksi yang telat serta gejala semakin berat, pasien baru ke fasilitas pelayanan kesehatan," kata Direktur Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (28/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain kondisi pasien yang semakin berat, Nadia menyebut beberapa penyakit penyerta alias komorbid yang dimiliki pasien Covid-19 menjadi salah satu faktor yang semakin memperburuk kondisi pasien, yang kemudian tidak sedikit berujung kematian.

"Komorbid yang rata-rata tidak terkontrol sebelumnya," imbuhnya.

Adapun untuk merespons jumlah kematian yang tinggi itu, Nadia mengaku Kemenkes terus berkomitmen untuk melakukan upaya surveillance guna mengidentifikasi kasus lebih awal.

Kemudian melakukan penelusuran kontak, dan segera mengisolasi penyintas Covid-19 berdasarkan kondisi atau gejala yang mereka alami.

"Jadi diperkuat testing, tracing, dan isolasi," ujarnya.

Kasus kematian Covid-19 kembali pecah rekor sehari setelah angka positif corona menembus satu juta kasus. Capaian rekor penambahan kasus kematian sebelumnya yakni sebanyak 346 kasus pada 21 Januari.

Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, provinsi Jawa Tengah menjadi daerah penyumbang terbesar dengan penambahan 108 kasus kematian. Sehingga terakumulasi 5.238 kasus kematian di Jateng.

Sementara di posisi kedua menyusul Provinsi Jawa Barat dengan penambahan 106 kasus kematian. Akumulasi kasus kematian di provinsi ini menjadi 1.638 kasus.

Kemudian Jawa Timur menduduki posisi ketiga dengan sumbangan kematian terbanyak, yakni 68 kasus kematian. Akumulasi kasus kematian di Jatim menjadi 7.582, total kematian terbanyak se provinsi.

(khr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER