Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut data yang dipaparkan Satgas Penanganan Covid-19 pemerintah pusat pada pada Kamis (28/1) mengenai penambahan kasus virus corona belum akurat. Ada data beberapa hari sebelumnya yang turut dipaparkan.
Dia bicara demikian merespons penambahan kasus positif dan kematian akibat virus corona di Jawa Barat yang begitu tinggi dibanding daerah lain pada Kamis (28/1). Ada 4.532 kasus positif dan 200 pasien meninggal dunia.
"Masih campur-campur sampai hari ini," katanya di Gedung Transmedia, Jakarta, Kamis (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil menjelaskan bahwa data yang dikeluarkan pusat adalah hasil gabungan dari jumlah positif Covid-19 yang belum tercatat sebelumnya. Dengan kata lain, data harian tidak selalu baru, karena bisa saja berasal dari beberapa hari sebelumnya.
"Ada minggu lalu ya itu (kasus positif Covid-19) mencapai sampai 3 ribu, itu 2 ribunya kasus lama," jelasnya.
Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 pada Kamis (28/1), ada 4.532 kasus positif virus corona baru di Jabar.
Pada hari sebelumnya, Jabar juga jadi penyumbang kasus positif virus corona tertinggi di Indonesia. Peningkatan kasus positif corona pada Rabu (27/1) mencapai 3.924.
Emil mengatakan, ketidakakuratan data pusat tersebut berimbas pada pemetaan zona merah di Jawa Barat.
"Menjadi tidak pas untuk mengukur zona merahnya. Itu belum selesai. Karena itu harus kordinasi dengan pusat," jelasnya.
Sampai saat ini, menurutnya pemetaan zona merah di Jabar masih stabil. Belum ada penambahan zona merah dengan tingkat risiko tinggi penularan virus corona yang baru.
"Masih sama ya dari yang kemarin, zona merah masih ada enam wilayah," ucapnya.
Enam wilayah zona merah yang dimaksud adalah Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi.
Dari keenam wilayah tersebut, Karawang menjadi wilayah yang paling parah.
"Minggu ini masih ada enam daerah zona merah Covid-19. Yang masih kita prihatin adalah Karawang masih zona merah," ujar Emil dalam jumpa pers di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung pada Senin (18/1).
(yla/bmw)