TNI-Polri Diterjunkan Kawal Karantina Wilayah Tingkat RT/RW

CNN Indonesia
Jumat, 29 Jan 2021 04:27 WIB
Selain anggota TNI dan Polri, anggota BPBD hingga Satpol PP juga diterjunkan dengan membangun posko di sejumlah RT/RW dalam menekan penyebaran virus corona.
Anggota TNI dan Polri diterjunkan kawal karantina wilayah di tingkat RT/RW. Ilustrasi (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah akan menerjunkan sejumlah aparat, termasuk anggota TNI dan Polri, dalam penerapan karantina wilayah di tingkat RT dan RW. Karantina wilayah terbatas itu digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat Selasa (26/1).

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan aparat keamanan tersebut akan mendirikan pos pemantauan di lingkungan RT/RW.

"Pos komando yang terdiri dari berbagai unsur, BPBD, Satpol PP, TNI, Polri, maupun elemen masyarakat akan jadi perpanjangan tangan satgas di daerah," kata Wiku dalam jumpa pers daring di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wiku menjelaskan penerjunan aparat ke lingkungan RT/RW untuk memperketat pengawasan terhadap masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Menurutnya, klaster penularan Covid-19 masih terus bermunculan.

Pemerintah berharap karantina wilayah RT/RW bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan. Langkah ini juga diambil untuk melibatkan masyarakat dalam penanganan pandemi.

"Pada prinsipnya kita adalah bangsa yang unggul, yang mampu memanfaatkan dengan baik aset bangsa, yaitu masyarakat dengan nilai-nilai kegotongroyongannya," ujarnya.

Wacana karantina wilayah terbatas di RT/RW muncul usai jumlah kasus Covid-19 di Indonesia menembus angka satu juta.

Ide itu diketahui publik usai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapnya. Muhadjir bilang ide itu berasal dari Presiden Jokowi.

"Kita akan terus atur. Dan sebetulnya Presiden sudah memesan agar sungguh-sungguh diterapkan karantina terbatas, kemudian isolasi mandiri, dan kalau tidak memungkinkan dilakukan isolasi kolektif secara terpusat," kata Muhadjir dalam tayangan video dan telah diberi izin untuk dikutip, Rabu (27/1).

(dhf/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER