Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan pemerintah baru akan melakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat umum pada April 2021. Pernyataan itu berbeda dengan Presiden Joko Widodo.
Budi mengatakan pemerintah memprioritaskan vaksinasi untuk tenaga kesehatan hingga akhir Februari. Lalu vaksinasi akan dilakukan kepada tenaga pelayanan publik pada Maret-April.
"Satu atau satu setengah bulan setelah vaksinasi tenaga layanan publik dimulai, di akhir April atau pertengahan April, kita sudah bisa membuka terhadap seluruh penduduk Indonesia untuk dilakukan vaksinasi," kata Budi dalam webinar Vaksin Covid-19 untuk Indonesia Bangkit, Sabtu (30/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana Budi itu berbeda dengan pernyataan Jokowi pada Rabu (27/1). Saat itu, Jokowi bilang vaksinasi untuk masyarakat umum dibuka pada pertengahan Februari.
"Saya kira Februari, nanti berbarengan, pertengahan bisa masuk ke sana," kata Jokowi usai vaksinasi dosis kedua di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1).
Jadwal yang diungkap Budi selaras dengan jadwal yang dipaparkan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto, Selasa (26/1).
Airlangga menargetkan vaksinasi untuk masyarakat umum dilakukan sekitar bulan April-Desember. Vaksinasi untuk masyarakat umum akan dimulai dengan penyuntikan terhadap kelompok rentan.
Budi menyampaikan pemerintah memang akan melakukan percepatan vaksinasi. Hal itu dilakukan demi menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity secepatnya.
"Kenapa perlu cepat? Karena sekarang kita belum tahu vaksin ini berapa lama ketahanannya," ucap Budi.
Pada penyuntikan dosis kedua, Jokowi meminta manajemen vaksinasi Covid-19 diperbaiki karena daya jangkauanya baru mencapai 250 ribu orang sejak diluncurkan pada 13 Januari.
Presiden menyebut program vaksinasi ini bisa mencapai target jika jumlah vaksinator atau pemberi vaksin juga bisa menangani target penerima vaksin.
"Kita memiliki 30 ribu vaksinator yang ada di 10 ribu puskesmas kita, kita harapkan paling tidak 900 sampe 1 juta divaksin. Tapi memang perlu waktu, manajemen lapangan yang baik," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
(dhf/pmg)