Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0611 Garut Letkol Deni Iskandar akan mengoperasikan jammer atau alat pengacak sinyal untuk membubarkan kerumunan orang di tengah pandemi Covid-19 di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Jammer ini nanti akan berfungsi untuk menghilangkan sinyal, akhirnya mereka akan bubar dengan sendirinya, nanti juga kami akan kerja sama dengan Telkom," kata Deni di lapangan Sekretariat Daerah Pemkab Garut, seperti dikutip dari, Antara Senin (1/2)
Deni menuturkan TNI bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Garut terus berupaya menegakkan aturan penerapan protokol kesehatan, terutama saat diterapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk penggunaan jammer ini dilihat dulu kondisinya, jika ada kerumunan seperti di kafe, restoran maka kita operasikan itu," kata Deni.
Menurut dia, alat jammer itu biasa digunakan saat ada kunjungan presiden untuk menjaga keamanan atau antisipasi gangguan lainnya selama kedatangan presiden.
Cara menghilangkan sinyal itu, kata dia, akan diterapkan ketika sulit membubarkan kerumunan masyarakat di suatu tempat, setelah difungsikan maka otomatis akan bubar dengan sendirinya untuk mencari sinyal.
"Jadi, kita 'silent' untuk mengoperasikan jammer-nya, tiba-tiba saja," katanya.
DIa berharap upaya itu bisa berjalan efektif sehingga kasus penyebaran wabah Covi-19 bisa ditekan untuk kepentingan bersama.
"Mudah-mudahan efektif, tanpa dimarahin orang sudah bubar," katanya.