Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo akhirnya bersedia mengikuti gerakan 'Jateng di Rumah Saja' yang diusulkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sebelumnya, Rudy sempat menolak program tersebut karena khawatir dampaknya terhadap ekonomi.
Rudy mengatakan Jateng di Rumah Saja belum ditetapkan secara tertulis oleh pemerintah provinsi. Namun ia mengaku sudah berkomunikasi dengan Ganjar melalui telepon.
"Kemarin Mas Ganjar bilang dicoba dulu. Saya bilang oke," kata Rudy saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (2/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Rudy mengingatkan agar Ganjar menetapkan aturan yang jelas terkait gerakan Jateng di Rumah Saja, terutama mengenai siapa saja yang menjadi sasaran program tersebut.
"Jangan sampai nanti dipelintir, warga disuruh di rumah saja tapi petugas kok malah operasi. Ini harus dijelaskan," katanya.
Rudy juga menyebut ada beberapa kelompok yang tidak mungkin menjalankan kebijakan di rumah saja. Seperti petugas kesehatan, TNI, Polri, Pemadam Kebakaran, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Wali kota dan wakil wali kota, termasuk juga wartawan kalau mau mengawasi bagaimana? Boleh keluar rumah atau tidak. Ini harus didetailkan," katanya.
Kebijakan tersebut diakui akan menghentikan roda ekonomi di Solo. Apalagi sebagian besar ekonomi di Solo digerakkan oleh sektor perdagangan barang dan jasa. Dua sektor tersebut praktis berhenti total dengan gerakan Jateng di Rumah Saja.
"Mal-mal otomatis harus tutup total 48 jam. Sekalian, toh kalau semua orang di rumah saja kan tidak akan ada yang beli," katanya.
Selain itu, Rudy juga mengimbau masyarakat agar mematuhi aturan jika nantinya program tersebut dilaksanakan. Warga diminta tetap menjaga jarak dan mengenakan masker selama di rumah agar tidak terjadi klaster keluarga.
"Jadi kalau di rumah ya tetap harus jaga protokol kesehatan. Jangan sampai malah terjadi klaster keluarga. Kita harus sama-sama menyadari. Covid-19 ini jangan dipandang sebelah mata," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Ahyani mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan mengikuti program dari Gubernur Jateng tersebut. Hanya saja pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kondisi Kota Solo.
"Ya nanti kita lihat dulu aturan detailnya seperti apa, nanti disesuaikan dengan keadaan kota Solo," katanya.
Gerakan Jateng di Rumah Saja diketahui akan dimulai 6-7 Februari 2021 sebagai upaya mengurangi angka kasus Covid-19.
Ganjar sebelumnya mengungkapkan tengah menyiapkan surat edaran untuk daerah-daerah terkait gerakan tersebut.
Dalam surat edaran juga disiapkan imbauan untuk tempat-tempat keramaian agar tutup 6-7 Februari 2021. Pada waktu tersebut bisa dimanfaatkan untuk bersih-bersih sekaligus penyemprotan disinfektan.
(syd/pris)