Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus mendukung gerakan 'Jateng Di Rumah Saja' yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.
Gus Mus mengatakan gerakan 'Jateng Di Rumah Saja' merupakan itikad baik dalam menekan penularan virus corona (Covid-19) dan juga mengurangi angka kematian akibat terpapar virus tersebut.
"Pak Gubernur sudah punya itikad baik untuk menolong sesama, menolong warganya, untuk tidak menambah jatuhnya korban karena Covid-19. Tentu dua hari ini bila dilakukan seluruh warga Jawa Tengah tidak langsung menghilangkan Covid-19," kata Gus Mus di kediamannya, Kamis (4/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Mus merasa prihatin sampai saat ini masih ada masyarakat yang tak percaya Covid-19, sehingga tidak mau mematuhi protokol kesehatan. Padahal, kata Gus Mus, setiap hari muncul korban akibat Covid-19 yang dilaporkan media massa.
"Sangat muskil kalau ada orang yang masih tidak mempercayai pandemi ini. Sangat muskil kalau ada orang yang tidak memikirkan kepentingan bersama kemanusiaan," ujarnya.
Meskipun demikian, mantan Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menyadari ada warga yang merasa terbebani karena tidak bisa mencari nafkah ketika harus di rumah saja selama dua hari.
"Semuanya saya kira tergantung bagaimana kita memahami pandemi ini sebagai cobaan Allah terhadap kita semua. Kita semua. Bukan saya, bukan kau, bukan dia, bukan mereka, kita semua," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berencana menerapkan gerakan 'Jateng di Rumah'. Langkah ini diiambil untuk menekan penyebaran virus corona di Jateng.
Ganjar menjelaskan, dengan gerakan 'Jateng di Rumah' nantinya setiap toko, pasar, dan tempat pariwisata ditutup selama dua hari, yakni 6 dan 7 Februari 2021. Khusus untuk pasar, selama penutupan akan dilakukan penyemprotan desinfektan.
Namun, gagasan Ganjar tak sepenuhnya disambut positif para kepala daerah di wilayahnya, bahkan mendapat kritik dari DPRD Jateng.
Seperti misalnya, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo yang mengatakan bahwa pasar tradisional dan warung makan akan tetap buka selama pelaksanaan 'Jateng di Rumah Saja'. Tak hanya itu, Rudy juga membolehkan warga yang hendak menggelar hajatan di hotel maupun gedung pertemuan.
Sementara itu, Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Kusriyanto menilai program dua hari di rumah saja tidak akan efektif bila tak ada sanksi bagi masyarakat yang melanggar. Terlebih, program tersebut sifatnya imbauan, bukan peraturan dari gubernur.
(dmr/fra)