Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Hermawan Saputra meminta pemerintah turut menempatkan ahli epidemiologi dalam struktur posko tangguh Covid-19 di tingkat kelurahan atau desa.
Hermawan yakin keterlibatan epidemiolog di posko desa bisa membantu menurunkan transmisi kasus Covid-19, sekaligus memperbaiki pola perilaku masyarakat terhadap kepatuhan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Usul konkrit saya itu seharusnya tidak mengapa lurah menjadi ketua. Yang penting wakilnya harus ahli kesehatan. Kalau BPD tanpa pembentukan Satgas memang kerja mereka seperti itu. Jadi posko Covid-19 butuh ahli epidemiologi," kata Hermawan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (4/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hermawan menilai posisi lurah kebanyakan menjadi tempat strategis dalam menghubungkan berbagai lini unsur masyarakat. Namun, seorang lurah yang ditunjuk sebagai ketua posko Covid-19 harus mendengar dan mengkaji saran ahli epidemiologi.
Menurutnya, posko Covid-19 tingkat desa/kelurahan perlu membuat strategi dan analisa perihal kondisi kesehatan masyarakat sekaligus perancangan mulai dari alur testing, tracing, hingga isolasi berdasarkan panduan ilmu epidemiologi.
"Mulai dari perencanaan, perancangan, koordinasi, monitoring program, sampai evaluasi program harus didampingi ahli kesehatan masyarakat atau ahli epidemiologi," ujarnya.
Dalam struktur posko Covid-19 yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19, terdapat bidan desa, kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (PKMD) dan pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH).
Hermawan pun mendorong pemerintah mengkaji ulang dan mencoba menggaet beberapa ahli kesehatan masyarakat yang tersebar di sejumlah daerah untuk bertugas di posko tersebut.
"Harus ada ahli kesehatan masyarakat. Bidan lebih pada bukan untuk upaya skrining kesehatan, dia lebih kesehatan reproduksi perempuan. Bagus ada pelibatan bidan desa, namun secara strategis harus ada ahli kesehatan. Banyak kok tenaga kesehatan kita itu," katanya.
Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 menunjuk kepala desa atau lurah untuk memimpin pelaksanaan posko tangguh Covid-19 di tingkat kelurahan atau desa. Posko tersebut bertugas untuk memenuhi target pelandaian kasus Covid-19.
Posko komando ini akan fokus pada empat hal yang menyasar perubahan perilaku masyarakat. Empat fokus itu yakni upaya mendorong perubahan perilaku, pelayanan kesehatan masyarakat, pusat kendali informasi, serta menguatkan strategi tes, telusur, dan tindak lanjut (3T) di tingkat desa atau kelurahan.
(khr/fra)