LPSK Lindungi Saksi Kasus Intan Jaya, TGPF Ingin Kasus Tuntas

CNN Indonesia
Jumat, 05 Feb 2021 11:58 WIB
LPSK memutuskan memberi perlindungan hukum kepada saksi penembakan Pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya, Papua.
Ilustrasi penembakan. (Foto: Istockphoto/PeopleImages)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Manager Nasution mengatakan pihaknya memberikan bantuan perlindungan kepada saksi-saksi dan korban terkait kasus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani

Hal itu dikatakannya saat bertemu dengan Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya Benny Mamoto untuk membahas perlindungan saksi dan korban terkait peristiwa kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum TNI pada September 2020 itu.

Manager menyebut pihaknya memang telah memutuskan untuk memberi bantuan berupa perlindungan maksimal terhadap saksi-saksi dan juga korban yang berkaitan dengan kasus itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun sebelum itu, pihaknya mesti mengumpulkan informasi dan masukan dari pihak-pihak terkait, termasuk TGPF yang telah lebih dulu turun ke Papua.

"Pengumpulan informasi tidak saja di Jakarta, tetapi kita juga akan menggali masukan di Papua," kata Nasution melalui keterangan tertulis, Jumat (5/2).

Kata dia, hal ini memang penting dilakukan sebab dalam memberi perlindungan terhadap saksi dan korban dalam kasus Intan Jaya memang diperlukan pengetahuan terkait kondisi di lapangan.

Hal ini dilakukan agar pihaknya bisa mendapat gambaran secara lebih komprehensif tentang kondisi dan situasi di Papua, khususnya di Intan Jaya. Sehingga proses perlindungan pun bisa berjalan maksimal.

"Koordinasi dan komunikasi terus kita jalin dengan harapan proses perlindungan nantinya dapat berjalan sesuai harapan," kata dia.

Saat ditemui, Benny Mamoto berharap LPSK dapat memberikan perlindungan maksimal kepada pihak-pihak yang mengetahui kejadian itu.

Tujuannya, para saksi dan korban dalam kasus tersebut bisa memberikan kesaksian dengan aman tanpa intimidasi saat proses persidangan berlangsung.

"Penting agar kasus ini bisa tuntas," kata Benny.

Sebelumnya, hasil investigasi TGPF dan Komnas HAM sama-sama menyebut dugaan keterlibatan oknum TNI dalam kasus penembakan itu.

(tst/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER