Anies Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Libur Imlek

CNN Indonesia
Jumat, 05 Feb 2021 20:32 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga Ibu Kota tetap di rumah dan tidak keluar kota saat libur Imlek, 12 Februari.
Ilustrasi Imlek. (cnnindonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 usai libur perayaan Tahun Baru China atau Imlek, 12 Februari, yang berdekatan dengan libur akhir pekan.

Menurut Anies, berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya, setiap kali selesai menghadapi libur akhir pekan yang panjang, kerap terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup tinggi. Untuk itu, pada perayaan Imlek ini, Anies meminta warga berada di rumah dan tetap waspada.

"Setiap selesai akhir pekan yang panjang, masa liburan, kasus konfirmasi covid-19 selalu naik pada periode satu sampai dua minggu setelah itu," ujar Anies  dalam keterangan video yang diunggah di akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Jumat (5/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies juga meminta agar warga tidak beraktivitas terlalu lama di dalam mobil lantaran berpotensi menularkan virus Covid-19 yang merujuk pada klaster keluarga.

"Tahan diri untuk tidak mengunjungi tempat-tempat keramaian," kata Anies.

"Intinya sebisa mungkin di rumah saja, menjauhi aktivitas banyak orang dan hanya pergi kalau ada kebutuhan mendasar dan mendesak," ucap Anies menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Anies mengatakan pandemi global ini masih terjadi dan siapa saja berpotensi terpapar wabah Covid-19.

Meski begitu dia juga memastikan tak akan ada lockdown akhir pekan yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta demi memutus mata rantai penyebaran covid-19.

"Klarifikasi, tidak ada rencana lockdown akhir pekan di Jakarta, mari jaga diri, lingkungan, insya allah selalu dilindungi. Demikian penjelasan dari saya," katanya.

Selain Pemprov DKI, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono juga menggandeng influencer atau tokoh masyarakat berpengaruh mencegah potensi lonjakan kasus Covid-19 selama libur Imlek pada 12 Februari mendatang.

Argo mengaku pihaknya berkomunikasi dengan berbagai influencer, membantu pihak kepolisian memberi edukasi ke masyarakat terkait kepatuhan menerapkan protokol kesehatan selama libur Imlek.

"Kepolisian sudah berkomunikasi dengan berbagai influencer, itu bahasa di media, tapi ada tokoh yang bisa untuk edukasi," kata Argo dalam konpers daring dengan Kementerian Kesehatan, Jumat (5/2).

Argo menuturkan, beberapa waktu lalu pihaknya juga telah mendatangi markas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Muhammadiyah menyampaikan permintaan tersebut.

Dia menerangkan, menggandeng influencer, tokoh masyarakat, atau ulama penting agar himbauan kepolisian dan pemerintah, mudah dipahami dan diterima masyarakat.

"Kita meminta bantuan dengan bahasa yang mudah dimengerti, bahasa ulama yang bisa diterima umat," katanya.

"Kita menggunakan beberapa tokoh yang punya umat banyak, kita sampaikan, jadi kita bersinergi dengan kelompok komunitas dan ormas lain untuk terus memberikan edukasi," kata Argo.

Bersama TNI, Argo mengatakan, pihak kepolisian juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami. Ia mengimbau tokoh masyarakat di daerah dan pedesaan mendukung upaya polisi dan TNI.

Imlek Secara Online

Senada dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kementerian Kesehatan juga meminta masyarakat bisa merayakan Imlek secara daring atau online.

Dikatakan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, hal tersebut demi menekan laju penularan Covid-19 pasca libur panjang.

"Pemerintah meminta masyarakat menyambut dan merayakan Hari Raya Imlek 12 Februari 2021 dengan cara yang lebih sederhana dan daring," ucap Nadia dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2).

Nadia mengingatkan, setelah beberapa kali evaluasi situasi pandemi setelah libur panjang, kasus Covid-19 biasanya meningkat hingga 40 persen.

Menurut Nadia, lonjakan usai liburan dipicu karena kemunculan klaster keluarga. Sehingga selama masa liburan masyarakat diminta tetap di rumah dan menerapkan protokol kesehatan.

"Kita tahu setiap kali setiap liburan akan melihat tren lonjakan kasus Covid-19 hingga 40 persen, dan melihat tren peningkatan angka kematian dibandingkan sebelum masa liburan," kata dia.

"Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan libur nasional Imlek ini dengan bijak dan mematuhi imbauan pemerintah," tutur Nadia menambahkan.

Hari Raya Imlek jatuh pada 12 Februari 2021. Perayaan Imlek ini akan diikuti dengan libur akhir pekan pada 13-14 Februari 2021.

(thr/tst/mel/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER