Bukan soal WN, Polisi Panggil Bupati Orient Bahas Kamtibmas

CNN Indonesia
Jumat, 05 Feb 2021 19:20 WIB
Dari hasil dialog di kantor polisi, Kapolda NTT meminta seluruh pihak menghargai proses hukum yang sedang berjalan, dalam hal ini keputusan dari pemerintah.
Orient Riwu Kore. (Tangkapan Layar Facebook/@Amarikosarai01)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Lotharia Latif menyebut pertemuan dengan Bupati terpilih Sabu Raijua, Orient Patriot Riwu Kore dan KPUD hanya membahas mengenai situasi kamtibmas di Sabu Raijua.

Lotharia mengatakan pihaknya lebih fokus memonitor gejolak di Sabu Raijua usai polemik status kewarganegaraan Orien Riwu Kore yang disebut warga negara Amerika Serikat. Menurutnya, sampai saat ini status Orien adalah calon terpilih, sehingga pihak kepolisian membangun komunikasi dengan seluruh calon terpilih untuk membicarakan situasi kamtibmas.

"Kami masih punya kewajiban katakanlah pengamanan, pengawasan terhadap calon-calon bupati termasuk beliau (Orient) dan sampai saat ini Orient masih berstatus calon bupati" jelasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Kapolda, dari hasil dialog juga seluruh pihak menghargai proses hukum yang sedang berjalan dan akan menunggu keputusan dari pemerintah. Lotharia juga menitipkan kepada Orient agar tetap menjaga situasi di Sabu Raijua tetap kondusif.

"kita membahas (kewarganegaraan) tetapi sudah sepakat untuk menunggu keputusan pemerintah pusat" kata Lotharia.

Lotharia menolak menjelaskan status kewarganegaraan orient yang terungkap dalam pertemuan tersebut. Kapolda berkilah seluruh calon bupati diperlakukan yang sama dan nantinya akan melakukan pertemuan dengan calon-calon bupati lainnya untuk menitipkan situasi kamtibmas sehingga seluruh daerah di ntt tetap aman dan kondusif.

"Saya tidak bisa menjawab kalo pengakuan kan kalo dialog kita tidak sampai kesana dalam artian memang status beliau (Orient), WNI, WNA itu adalah hasil nanti keputusan dari pemerintah yang saat ini sedang berjalan" tegas Irjen Lotharia.

Menurutnya, sejak kasus (kewarganegaraan orient) bergulir dan saat ini masih dalam operasi mantap praja sehingga untuk tetap menjaga situasi kondusif di Sabu Raijua sehingga perlu dilakukan komunikasi dan pertemuan.

"Semua calon bupati juga akan saya perlakukan sama seperti itu khususnya ada empat kabupaten yang juga sedang berproses untuk melakukan sengketa pilkada saya pun melakukan hal yang sama untuk terus melakukan komunikasi terhadap semua calon bupati untuk tetap menjaga situasi kamtibmas" tegasnya.

Namun Lotharia mengatakan sejak awal kasus ini muncul, pihaknya telah melakukan penyelidikan dan sudah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri dan pihak terkait lainnya. Penyelidikan dan pendalaman tersebut untuk melihat apakah ada tindakan pidana atau melawan hukum yang dilakukan oleh Orient Riwu Kore.

Jenderal bintang dua ini berharap semua pihak untuk bersabar. "Semua pihak akagar bersabar dan menunggu serta menghargai Karena proses hukum yang sedang berjalan tentang status kewargenegaraan (Orient)" tegasnya.

Sementara itu Ketua KPUD Nusa Tenggara Timur, Thomas Dohu yang mengikuti pertemuan tersebut menjelaskan pihaknya hanya mengikuti pertemuan tersebut tanpa mengomentari saat pertemuan tersebut.

"Karena Pak Kapolda menjamin akan memback-up (KPU) dari sisi keamanannya, sehingga kami hanya mengikuti saja pertemuan tersebut," tandas Thomas Dohu.

Menurut Thomas Dohu sebagai penyelenggara sudah menjalankan seluruh proses dalam tahapan Pemilu kepala daerah. Dan proses sudah selesai sehingga seluruh hasil telah diserahkan kepada pemerintah dan DPRD. Sehingga berkaitan pelantikan itu adalah ranah dari pemerintah dan bukan lagi menjadi domain KPU sebagai penyelenggara.

(blo/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER