Sepanjang Januari 2021, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur (BPBD Jatim) mencatat telah terjadi 65 bencana hidrometeorologi di Jawa Timur.
Manajer Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Timur Dino Andalananto memaparkan kejadian banjir masih mendominasi deretan bencana itu.
"Mayoritas bencana tersebut didominasi kejadian banjir yang sebanyak 49 kejadian," kata Dino, Sabtu (6/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain banjir, bencana angin kencang mencapai 5 kejadian, angin puting beliung 2 kejadian, dan tanah longsor 1 kejadian, banjir bandang 1 kejadian dan bencana lainnya seperti abrasi, gerakan tanah, letusan gunung berapi serta banjir robb 7 kejadian.
Sementara, dampak dan korban yang ditimbulkan akibat kejadian bencana selama sebulan tersebut tercatat sebanyak 6 orang meninggal, 7 luka-luka, 75 rumah rusak dan 36.805 Kepala Keluarga terdampak.
Sebagai langkah kesiapsiagaan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuat Posko Siaga Hidrometeorologi, untuk terus memantau dan secara insidentil mendukung kabupaten maupun kota yang terjadi bencana.
Ia mengatakan, bencana hidrometeorologi memang harus diwaspadai di sepanjang awal tahun ini. Setidaknya, data kejadian bencana selama Januari 2021 menjadi acuan upaya kewaspadaan itu.
"Ancaman hidrometeorologi belum berakhir. Mohon tetap waspada, tak perlu panik dan jangan lupa 5 M. Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan," pungkas dia.
(frd/arh)