BPPTKG: Endapan Awan Panas Merapi Capai 262 Ribu Meter Kubik

CNN Indonesia
Senin, 15 Feb 2021 21:26 WIB
BPPTKG mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengantisipasi banjir lahar di sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Erupsi Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/1/2021). (Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat endapan awan panas Gunung Merapi mencapai 262 ribu meter kubik.

"Saat ini di hulu sungai Boyong-Krasak terdapat endapan awan panas sebesar 262 ribu meter kubik," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida kepada wartawan, Senin (15/2).

Dengan jumlah tersebut, BPPTKG mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengantisipasi banjir lahar di sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, kata Hanik, jumlah endapan awan panas itu masih belum membahayakan bagi penduduk sekitar. Dengan jumlah tersebut, lanjutnya, material dari Gunung Merapi masih bisa ditampung oleh sungai.

"Kalau (volumenya) 100 ribu, 200 ribu, 300 ribu masih menampung, artinya hulu-hulu kali yang ada di Merapi itu masih menampung terjadinya lahar tersebut, jadi belum membahayakan ke penduduk," tuturnya.

Hanik menyebut jika dibandingkan dengan material erupsi tahun 2010 lalu, jumlah material saat ini masih terbilang sedikit. Sebab, pada 2010, volume material erupsi Gunung Merapi mencapai sekitar 130 juta meter kubik.

"Hitungannya sudah juta-jutaan, sekarang ini masih ratusan ribu, itu potensi laharnya itu masih terjadi ada di kali, jadi masih ada di dalam sungainya itu sendiri," ucap Hanik.

Di sisi lain, pada periode 5-11 Februari, BPPTKG mencatat terjadi 22 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 193 kali gempa fase banyak (MP), 775 kali gempa guguran (RF), 10 kali gempa hembusan (DG) serta 13 kali gempa tektonik (TT).

"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan periode seminggu sebelumnya," kata Hanik.

(dis/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER