Para kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur meminta warga Nahdliyin untuk berpikir positif soal vaksinasi Covid-19.
Hal itu dikatakan dalam gelaran vaksinasi dengan peserta 98 kiai dan tokoh NU Jawa Timur di Kantor PWNU Surabaya, Jatim, Selasa (23/2).
Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo Agoes Ali Masyhuri alias Gus Ali mengajak masyarakat tidak takut divaksin. Pasalnya, para kiai sudah memberi contoh terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesan saya kepada warga Nahdliyin, yakinlah tiap kesulitan ada kemudahan. Setiap penyakit ada obatnya. Belajar berpikir positif karena berpikir positif adalah separuh dari kesembuhan," kata dia, di lokasi vaksinasi.
Dalam gelaran itu, sejumlah kiai yang telah berusia lanjut ikut menjadi peserta. Namun, mereka sejauh ini mengaku tidak merasakan efek samping apapun.
"Kiai Anwar Mansyur ini usianya di atas 80 tahun, Kiai Anwar Iskandar 72 tahun, Kia Syafruddin juga dan Kiai Ali ini di atas 60 tahunan. Semuanya tidak merasakan sakit," kata Ketua PWNU Jatim Kiai Marzuki Mustamar.
Dengan vaksinasi ini, ia berharap warga Nahdliyin nantinya bersedia dan kooperatif jika pada saatnya nanti mendapat giliran Covid-19. Apalagi vaksinator adalah tenaga profesional.
"Vaksinasi ini profesional, nakesnya benar-benar ahli. Kepada siapa pun tidak usah ragu, ini profesional. Kalau sesuatu diserahkan ke ahlinya ini sudah benar," tegas dia.
Kiai Anwar Iskandar mengungkapkan dirinya harus melewati seleksi atau screening ketat sebelum menerima vaksin. Seperti pemeriksaan fisik, gula darah, detak jantung hingga tekanan darah.
Lihat juga:Fatwa MUI: Vaksin Sinovac Suci dan Halal |
Usai disuntikkan, Anwar mengaku tak mengalami efek samping apapun. Kondisinya tubuhnya juga normal dan merasa sehat.
"Didata dan diteliti dengan baik. Dalam pelaksanaanya semua menyatakan tidak ada rasa sakit sama sekali. Bahkan tidak ada rasa berbeda [efek samping]," ucapnya.
(frd/arh)