Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Subandrio mengatakan bibit Vaksin Merah Putih akan diberikan ke PT Bio Farma paling lambat akhir Maret. Bibit vaksin itu kemudian akan kembali diuji hingga menjadi Vaksin Covid-19 yang siap disuntik ke manusia.
Amin mengatakan saat ini penelitian Vaksin Merah Putih oleh Eijkman sudah memasuki tahap akhir pembuatan bibit vaksin di laboratorium.
"Hari ini sudah sampai tahapan akhir di laboratorium, ini bibit vaksin targetnya diberikan ke PT Bio Farma selaku industri itu akhir Maret," kata Amin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (23/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan perjalanan Vaksin Merah Putih masih sangat panjang sebelum akhirnya bisa disuntikkan ke manusia.
Usai berhasil membuat bibit vaksin, penelitian masih harus berlanjut di industri agar menghasilkan bahan jadi vaksin yang siap disuntikkan. Setelahnya, baru melewati uji klinis fase I, II, III dan dievaluasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapat izin penggunaan.
"Perjalannya sih masih panjang, karena ini kan baru bibit vaksinnya. Dari lab, untuk bisa uji klinik itu harus diproses di industri karena harus menggunakan fasilitas Cara Pembuatan Obat yang Benar (CPOB) kemudian baru uji klinis," tuturnya.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menargetkan Vaksin Merah Putih sudah bisa memasuki tahap uji klinis pada Juni 2021.
Sejauh ini, ada enam institusi/lembaga yang ikut mengembangkan Vaksin Merah Putih dengan platform yang berbeda. Diantaranya Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada.
LBM Eijkman dinilai menjadi lembaga tercepat dalam pengembangan Vaksin Merah Putih karena penelitian bibit vaksin sudah dalam tahap akhir.
Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan akan terus memantau perkembangan Vaksin Merah Putih sesuai tahapan-tahapan yang ada.
"Prinsipnya kita mendukung inovasi anak bangsa sesuai tahapan, tapi untuk produksi kan di Bio Farma," kata dia, Selasa (23/2).
(mel/arh)