Crazy Rich Helena Lim Akan Disuntik Vaksin Corona Dosis Kedua
Crazy rich Jakarta, Helena Lim bakal tetap dijadwalkan menjalani penyuntikan vaksin virus corona (SARS-CoV-2) dosis kedua.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dengan alasan mempertimbangkan masalah kesehatan Helena Lim.
Suntikan vaksin Covid-19 yang diterima Helena beberapa waktu lalu menjadi sorotan. Geger tersebut bermula saat Helena mengunggah pengalaman vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kebon Jeruk melalui media sosial.
Banyak pihak lantas bertanya-tanya, sebab Helena bukan tenaga kesehatan. Saat itu program masih berupa vaksinasi tahap pertama yang hanya menyasar tenaga kesehatan.
Sekalipun begitu Riza menuturkan, tak masalah jika Helena kini menerima suntikan vaksin dosis kedua.
"Kita juga harus mengutamakan masalah kesehatannya. Jadi menurut hemat kami, hemat saya, setidaknya saya kira seharusnya diberikan vaksin yang kedua, karena alasan kesehatan," terang Riza di Balai Kota Jakarta, Jumat (26/2).
Namun begitu, menurut dia, jajaran Pemerintah Provinsi DKI, dalam hal ini Dinas Kesehatan dan pihak terkait masih akan membahas kelanjutan masalah vaksinasi Helena Lim.
Sementara terkait dugaan pelanggaran Helena Lim, menurut Riza, itu lain hal berbeda dari masalah kesehatan. Dia mengklaim bakal berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak aparat terkait pengusutan kasus tersebut.
"Nanti ini kami tanyakan juga bagaimana bijaknya dan para pihak aparat bagaimana menyikapinya, kesehatan bagaimana," jelas dia.
"Jangan sampai nanti yang bersangkutan malah terganggu kesehatannya. Nanti kita selesaikan secara bijak," imbuh Riza lagi.
Sebelumnya, Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah memeriksa Crazy Rich Jakarta, Helena Lim terkait vaksinasi Covid-19 yang diperolehnya.
Namun, saat itu pihak kepolisian tidak menjelaskan secara rinci ihwal pemeriksaan tersebut. Termasuk, soal hasil pemeriksaan terhadap Helena.
"Yang jelas ada pemeriksaan, cuma untuk hasilnya sudah selesai atau belum tidak monitor, untuk lanjutnya konfirm ke kamneg (keamanan negara)," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat beberapa waktu lalu.