Pasien RSUD Labuha terpaksa dirawat di halaman rumah sakit karena khawatir ada guncangan susulan setelah gempa bumi dengan magnitudo 5,2 melanda Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada Jumat (26/2).
"Ya, benar. Pasien dievakuasi ke luar ruangan semua," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Halsel, Abukarim Latara, kepada CNNIndonesia.com.
Para pasien tampak diinfus di bawah tenda seadanya. Bangunan rumah sakit sendiri mengalami retak di sana-sini dan hancur di beberapa tempat. Plafon sejumlah ruangan rumah sakit juga runtuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Abukarim, saat ini sebagian besar warga juga belum berani tidur di dalam rumah. Rata-rata warga memilih tidur di luar lantaran masih takut karena gempa sebelumnya. Mereka lantas membuat titik-titik pengungsian sementara untuk bertahan tidur malam ini.
"Untuk sementara, titik pengungsian di banyak tempat. Kami juga terus monitor," tuturnya.
Sejauh ini, Abukarim menyatakan belum ada laporan soal korban jiwa. Namun, jumlah kerusakan bangunan diprediksi masih akan bertambah selain RSUD dan Kantor DPRD Halsel.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa terjadi sekitar pukul 20.02 WIT, dengan pusat pada koordinat 0,55 Lintang Selatan dan 127,56 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 kilometer arah utara Kota Labuha. Kedalaman gempa adalah 10 km.
Hingga kini, gempa susulan masih beberapa kali dirasakan.
(sah/has)