Mantu Santoso Tewas dalam Baku Tembak di Poso
Polisi bakal mengamankan prosesi pemakaman terhadap dua orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora untuk mencegah arak-arakan.
Diketahui, salah satu tersangka yang tertembak ialah Khairul alias Irul yang merupakan menantu dari eks pimpinan MIT Santoso yang tewas ditembak mati dalam operasi Tinombala pada Juli 2016.
"Semua pasti diamankan oleh aparat di sana," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/3).
Dia menerangkan bahwa jenazah yang nantinya sudah teridentifikasi dengan lengkap itu nantinya akan diserahkan kepada pihak keluarga.
Nantinya, prosesi pemakanan akan dilakukan oleh pihak keluarga. Hanya saja, sampai saat ini jenazah para teroris itu belum selesai proses identifikasi.
"Bagaimana keluarga memakamkan ya diatur keluarga. Kewajiban Polri setelah melakukan identifikasi menyerahkan kepada keluarga untuk dimakamkan," tambahnya lagi.
Santoso merupakan sosok teroris yang acapkali menyerang korbannya dengan brutal. Sejak 2007, dia diduga menjadi otak pembunuhan mutilasi terhadap tiga siswi SMK di Poso. Kemudian, terjadi pula aksi pembunuhan terhadap sejumlah polisi.
Aparat berhasil menembak mati Santoso pada 18 Juli 2016 di sekitar desa Tambarana, Poso Pesisir Utara. Tak berselang lama, kaki tangan Santoso, Muhammad Basri pun ikut diringkus lantas menyerahkan diri.
Pucuk pimpinan organisasi terorisme tersebut kemudian beralih kepada Ali Ahmad alias Ali Kalora yang hingga saat ini belum tertangkap.
Lihat juga:Habis Santoso Terbit Bahrun Naim |