Menkes Prediksi Antibodi Vaksin Sinovac Cuma Bertahan Setahun

CNN Indonesia
Kamis, 04 Mar 2021 15:38 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin memprediksi antibodi vaksin Sinovac hanya mampu bertahan setahun. Untuk itu, ia menargetkan vaksinasi segera rampung.
Menkes Budi memprediksi antibodi vaksin covid Sinovac hanya bertahan setahun. (Foto: Muchlis - Biro Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan lama antibodi atau daya kekebalan tubuh yang diberikan vaksin covid-19 asal perusahaan China, Sinovac, hanya mampu bertahan hingga 12 bulan.

Namun demikian, Budi menegaskan hingga saat ini belum ada kepastian soal berapa lama antibodi vaksin Sinovac mampu bertahan di dalam tubuh.

"Vaksin ini kan kita usahakan selesai dalam waktu setahun seperti permintaan Pak Presiden karena memang kekebalannya kita estimasi, karena belum ada yang pasti, itu kira-kira sekitar satu tahunan," kata Budi dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Lawan Covid19 ID, Kamis (4/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan perkiraan itu, Budi menyatakan bakal berupaya memenuhi target program vaksinasi rampung dalam setahun.

Target itu juga selaras dengan upaya pencapaian herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap paparan virus corona.

Herd immunity hanya berhasil dilakukan bilamana vaksinasi rampung dilakukan terhadap 60-70 persen penduduk, oleh sebab itu Indonesia telah menetapkan sasaran target vaksinasi sebanyak 181,5 juta.

"Karena setahun, jadi sebelum itu [antibodi] hilang, kita harus selesaikan vaksinasinya," kata dia.

Lebih lanjut, Budi pun mengungkap berbagai tantangan yang akan dihadapi Kemenkes dalam 9 bulan ke depan. Ia menambahkan, vaksinasi semester II atau pada periode Juli-Desember 2021 akan sangat berat.

Sebab dari komitmen 426 juta dosis vaksin yang akan dimiliki Indonesia, 90 juta didatangkan pada periode Januari-Juni, sementara sisanya baru bisa didatangkan pada periode Juli-Desember.

Kondisi itu membuat vaksin sebagai komoditas yang direbutkan banyak negara. Budi mengaku pemerintah saat ini tengah mengendalikan laju vaksinasi virus corona untuk menjaga ketersediaan vaksin.

"Akan sangat tinggi jumlah suntikan di semester kedua ini, kita perlu latihan sedari kini," pungkas Budi.

Adapun perihal daya tahan antibodi vaksin Sinovac, Ketua Tim Uji Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Kusnandi Rusmil pada (23/1) lalu menjelaskan bahwa pemantauan awal imunogenisitas pada vaksin Corona Sinovac cukup baik.

Ia mengatakan imunogenisitas 14 hari pasca disuntik vaksin Sinovac sebesar 99,74 persen, sementara 3 bulan pasca imunisasi masih menunjukkan kadar imunogenisitas di angka 99,23 persen.

(khr/psp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER