Kronologi Ricuh Penggusuran Gang Buntu Pancoran Versi KontraS

CNN Indonesia
Kamis, 18 Mar 2021 15:44 WIB
KontraS mengungkap kronologi bentrok warga dengan ormas dalam proses penggusuran lahan sengketa di Pancoran, Jaksel. (Foto: CNN Indonesia/Syakirun Niam)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengungkap kronologi dalam bentrok yang terjadi antara warga dengan ormas dalam proses penggusuran lahan sengketa di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (17/3) malam.

Dikutip dari rilis yang diunggah KontraS lewat akun Twitter @KontraS pada Kamis (18/3), ketegangan bermula ketika sekelompok massa yang diduga merupakan salah satu ormas menutup akses masuk jalan utama dan pintu belakang Pancoran Gang Buntu II pukul 15.00 WIB.

Kemudian, sekitar pukul 16.00 WIB, warga meminta PAUD--salah satu objek bangunan yang digusur--dikembalikan sebagai tempat anak-anak bersekolah. Warga juga meminta sekelompok preman yang menutup akses masuk jalan utama pergi.

Sejam kemudian, pihak Pertamina yang didampingi Polres Jaksel meminta warga mengirim utusan untuk melakukan mediasi. Namun, warga menolak permintaan tersebut dengan alasan mediasi yang dilakukan sebelumnya hanya berujung intimidasi.

"Warga menuntut aparat dan pihak Pertamina untuk meninggalkan PAUD agar anak dapat kembali bermain dan belajar. Negosiasi berlangsung alot dan terjadi adu mulut," demikian tulis KontraS.

Di waktu yang sama sekitar pukul 17.00 WIB, Pertamina setuju untuk mengeluarkan alat berat seperti beko dari lokasi. Sejam kemudian warga menduduki lokasi, namun tetap dengan penjagaan ketat oleh aparat.

Sekitar pukul 18.30 WIB, sekelompok ormas mulai berkumpul di area portal masuk lokasi. Namun, tak lama situasi memanas dan anak-anak yang berada tak jauh dari lokasi mulai diamankan.

KontraS menyebut ketegangan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, saat sekelompok ormas yang berjaga di lokasi disebut mulai melakukan provokasi dan melakukan aksi lempar batu. Akibatnya, sejumlah warga disebut mengalami luka-luka.

Ormas, disebutkan, menyerang dari dua arah akses menuju Gang Buntu II. Di tengah bentrok tersebut, aparat keamanan mulai menembakkan gas air mata, bersamaan saat warga sedang melakukan tindakan medis kepada korban luka-luka.

Menurut KontraS, kondisi itu menyebabkan tim medis sulit untuk menangani para korban, dan mobilitas terhambat. Sempat ditutup, posko media kembali dibuka saat tembakan gas air mata mulai mereda sekitar pukul 23.00 WIB.

Namun akibat akses jalan ditutup, penanganan terhadap korban dilakukan seadanya. Upaya untuk mendatangkan mobil ambulans juga tak mendapat respons. Hingga pukul 00.00 WIB, pengiriman bantuan sulit diakses.

Hingga Kamis, KontraS mencatat, jumlah warga yang mengalami luka-luka setidaknya mencapai 20 orang.

"Tolong @KomnasHAM untuk segera memantau serta @DivHumas_Polri untuk bersikap profesional yakni melindungi mengayomi-melayani warganya," cuit KontraS.

(thr/psp)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK