Hari Air Sedunia, Anies Bicara soal Naturalisasi Sungai

CNN Indonesia
Selasa, 23 Mar 2021 01:16 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan berpesan saat bicara soal program naturalisasi maka manusia dituntut mampu beradaptasi dengan siklus pasang-surut sungai.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung soal naturalisasi sungai saat peringatan Hari Air Sedunia. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI JakartaAnies Baswedan menyinggung soal naturalisasi sungai pada peringatan Hari Air Sedunia, Senin (22/3).

Dalam memperingati momen tersebut, Anies mengingatkan perubahan paradigma mengenai kehadiran manusia yang dulu selalu merasa bisa menaklukkan alam dengan teknologi dan ilmu pengetahuan. Tapi kini, perubahan alam yang luar biasa ditambah kerusakan alam membuat manusia perlu beradaptasi dengan lingkungan.

"Sekarang kita harus secara serius mencari cara untuk bisa menyesuaikan dengan kehidupan alam itu," kata Anies dalam keterangan tertulis, Senin (22/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi saat kita bicara naturalisasi, maka bagaimana kita hidup bersama dengan siklus alam, contohnya sungai yang memiliki pasang dan surut, sehingga kita harus membangun dengan mengikuti siklus tersebut," sambung dia.

Acara peringatan Hari Air Sedunia dilaksanakan di Taman Maju Bersama (TMB) Gintung, Pangkalan Pakis Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan di bantaran Kali Ciliwung.

Dalam kesempatan itu, Anies bersama Ciliwung Institute dan warga turut menanam pohon Loa.

Anies mengungkapkan, tujuan penanaman pohon Loa di bantaran sungai karena akarnya yang mampu mengikat tanah sehingga dapat menjaga ekosistem sungai dan mencegah erosi.

Dia melanjutkan, keberadaan TMB Gintung yang merupakan taman di tepian Kali Ciliwung dengan keberagaman hayati ini berfungsi sebagai pangkalan air. Saat musim penghujan, menurut Anies, sebagian besar area itu akan terendam dan membuat aliran sungai terkontrol.

Sedangkan ketika kemarau, air akan surut dan dapat dimanfaatkan warga menjadi ruang untuk berkebun hingga melakukan kegiatan alam.

"Contoh taman ini, yang menjadi kolaborasi bagaimana dimanfaatkan saat surut maupun saat pasang yang menjadi tempat parkir air," terang Anies.

"Kami ingin kolaborasi ini dikembangkan sehingga lebih banyak lagi kegiatan dari warga yang melestarikan alam dengan didukung pemerintah dan pemerintah hadir untuk memastikan bahwa alam terjaga dengan baik," tambahnya.

Keberadaan TMB Gintung ini juga sebagai bagian dari upaya merawat tradisi warga Jakarta yang telah lama bersahabat dengan Kali Ciliwung, di mana konsep pasang dan surut sungai sudah dikenal sejak kota Jakarta terbentuk.

"Seperti halnya Ciliwung yang menjadi pusat kehidupan karena ada air. Jadi tempat ini memiliki sejarah amat panjang dan di sini ada wisdom lintas generasi yang harus dikembangkan," tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

"Bila di Jakarta kita bisa bangun ini, maka akan jadi contoh bukan hanya di Indonesia tetapi juga dunia," ungkap dia lagi.

Infografis Beda Naturalisasi dan Normalisasi SungaiInfografis Beda Naturalisasi dan Normalisasi Sungai. (CNNIndonesia/Basith Subastian)

(dmi/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER