Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi tiga calon presiden (capres) 2024 favorit anak muda berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia.
Sebanyak tiga nama itu terpilih setelah Indikator Politik Indonesia menggelar survei terhadap anak muda dengan rentang usia 17 hingga 21 tahun selama kurun waktu 4-10 Maret 2021. Ada sekitar 1.200 responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia sebelumnya yakni rentang waktu Maret 2018 hingga Maret 2020.
Direktur Indikator Politik Indonesia Adam Kamil menyatakan langkah pihaknya menggunakan anak muda sebagai objek survei ialah untuk membuktikan hasil penelitian bahwa kelompok itu pun mengerti dan bisa menyuarakan pendapat terkait persoalan politik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tren sosialisasi sekarang melalui media sosial dan ini banyak diambil kalangan muda, tapi kemudian ada pertanyaan kalangan muda mengerti isu politik atau tidak karena umumya anak muda media sosialnya lebih ke lifestyle," ucap Adam kepada CNNIndonesia.com, Rabu (24/3).
"Tapi dari survei kita, terkonfirmasi anak muda mengerti dan bisa menyuarakan pendapat terkait persoalan politik," imbuhnya.
Ia mencontohkan, anak muda dalam survei yang dilakukan pihaknya terlihat bisa memberikan evaluasi terhadap kinerja demokrasi dan presiden. Bahkan, menurutnya, respons yang disampaikan anak muda dalam survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia mirip dengan respons yang disampaikan publik secara umum.
"Mereka [anak muda] bisa menjawab puas atau tidak, kalau tidak bisa menjawab kemungkinan mereka tidak mengerti. itu respons secara umum mirip sekali dengan publik secara umum. Itulah latar belakang kenapa kita pilih anak muda," katanya.
![]() |
Sementara itu, munculnya tiga nama kepala daerah tersebut menjadi favorit anak muda untuk capres 2024 itu, Adam melihat adalah alamiah. Menurutnya, preferensi capres favorit anak muda terlihat tertuju pada sosok yang masih muda dan segar.
"Saya kira hanya kedekatan emosional alamiah saja, ketika orang datang melihat jangan yang tua-tua, mungkin begitu. Kalau dilihat misalnya, Prabowo yang sudah beberapa kali mencalonkan diri dan usianya lebih tua dibandingkan Emil, Anies, dan Ganjar yang relatif masih muda dan tampak sekali segar," ucap Adam.
Selain itu, sambungnya, intensitas tiga kepala daerah tersebut menggunakan media sosial dengan gaya bahasa atau mengangkat isu-isu yang bisa diterima anak muda juga berpengaruh.
Pasalnya, menurutnya, berdasarkan hasil survei pihaknya diketahui bahwa anak muda lebih banyak mendapatkan informasi dari media sosial seperti Facebok, Twitter, dan sebagainya.
"Mereka [anak muda] intens sama media sosial dan mereka dapat informasi sosial politik dari situ dan enggagement sangat tinggi di situ ya, mayoritas pengguna media sosial itu suka berkomentar," ucapnya.
![]() |
Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, media sosial menjadi media yang paling digunakan anak muda untuk mengikuti masalah-masalah sosial dan kemasyarakatan dengan perolehan 53 persen.
Media sosial menduduki peringkat tertinggi di atas televisi yang duduk di peringkat kedua dengan 26 persen.
"Secara langsung itu temuan penting tentang penetrasi medsos dan dunia digital terhadap kalangan anak muda," kata Adam.