Pemprov Jatim Koordinasi dengan Jabodetabek Bendung Pemudik
Pemprov Jawa Timur bakal berkoordinasi dengan pemerintah daerah Jabodetabek untuk mengantisipasi terjadinya gelombang pemudik ke Jatim jelang Lebaran 2021.
Sebelumnya, pemerintah pusat melarang masyarakat mudik pada Idulfitri tahun ini berkenaan dengan pandemi virus corona (Covid-19) yang belum usai.
"Kami harus lebih strategis dan tepat dalam menentukan titik-titik pembatasan kita, dan kerjasama komunikasi dengan DKI Jakarta, Jabodetabek menjadi sangat penting," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Sabtu (27/3).
Emil mengatakan hal itu merupakan bagian dari strategi untuk memantau warga yang ingin mudik. Belajar dari pengalaman tahun lalu, banyak pemudik yang berhasil lolos.
"Kan tahun lalu dilarang mudik, tapi ada yang melakukan perjalanan ada, tiba-tiba lho kok perjalanan meningkat, nah ini lah yang kita antisipasi," ucapnya.
Kini, kata Emil, pihaknya bakal menyempurnakan strategi pengawasan. Salah satunya adalah titik yang paling rawan, yakni jalur darat, apalagi mobilitas masyarakat sudah mulai meninggi.
"Sekarang saatnya belajar dari tahun lalu, bagaimana menyempurnakan. Jalur darat ini kan yang paling rawan, karena kita tidak melarang mobilitas," ucap dia.
Sebelumnya, pemerintah resmi melarang mudik lebaran 2021 pada 6-17 Mei 2021. Keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan risiko penularan Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan angka penularan dan kematian Covid-19 masih tinggi terutama pasca libur panjang.
"Cuti bersama Idul Fitri satu hari ada, tapi enggak boleh ada aktivitas mudik. Pemberian bansos akan diberikan," kata Muhadjir di Jakarta, Jumat (26/3).