KWI: Bom di Katedral Makassar Tak Hanya Lukai Umat Katolik
Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) angkat suara terkait insiden ledakan bom bunuh diri di depan pintu gerbang Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3) pagi sekitar pukul 10.28 WITA.
Ketua KWI, Romo Ignatius Suharyo mengungkapkan ledakan bom bunuh diri tersebut bukan saja melukai hati umat Katolik, melainkan juga seluruh bangsa Indonesia dan nilai kemanusiaan.
"Ledakan bom bunuh diri yg terjadi di halaman Gereja Katedral Makassar, tidak hanya melukai umat Katolik, tetapi seluruh bangsa Indonesia dan kemanusiaan," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Minggu (28/3).
Suharyo berharap insiden tersebut justru mendorong seluruh warga tidak lelah menjalin persaudaraan antar-sesama umat beragama di Indonesia. Selebihnya, dia mengaku menyerahkan penanganan kasus ledakan ke penegak hukum.
"Kita percaya penanggung jawab keamanan akan menangani masalah ini sebaik-baiknya dan melindungi seluruh warga bangsa," kata dia.
Polisi hingga kini masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) usai insiden ledakan yang mengakibatkan belasan orang terluka tersebut. Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam memastikan, seorang yang tewas dalam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar adalah pelaku.
Sementara sebanyak 18 korban luka-luka saat ini telah dilarikan ke sejumlah rumah sakit tak jauh dari lokasi. Mereka terdiri atas warga dan petugas keamanan gereja.
Ledakan bom bunuh di depan gerbang Gereja Katedral Makassar bermula saat ada dua orang pengendara sepeda motor melewati pintu gerbang gereja. Keduanya sempat ditegur dan diadang petugas keamanan, hingga kemudian ledakan pecaj.
"Pada awalnya memang pelaku yang diduga menggunakan roda dua ini dia akan memasuki pelataran gereja yang kebetulan bahwa jam tersebut sudah selesai daripada kegiatan misa dan mungkin melihat banyak yang keluar," ungkap Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono.