Pemasok Cairan Filler Payudara Diringkus, 298 Botol Disita

CNN Indonesia
Selasa, 06 Apr 2021 20:40 WIB
Polisi meringkus pemasok cairan filler payudara sekaligus menyita 298 botol berisi cairan silikon industri untuk menyuntik.
Ilustrasi filler payudara. (Foto: iStockphoto/Ivan-balvan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polres Metro Jakarta Barat meringkus ML selaku pemasok atau distributor cairan untuk filler payudara.

Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan dari penangkapan SR yang melakukan praktik penyuntikan filler payudara.

"Kami mengamankan tersangka ML di mana yang bersangkutan adalah orang yang selalu dihubungi SR untuk menjual cairan tersebut," kata Kapolres Metro Jakbar Kombes Ady Wibowo kepada wartawan, Selasa (6/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari ML, polisi turut menyita 298 botol berisi cairan filler payudara atau total sebanyak 298 liter. Jumlah tersebut, kata Ady, bisa digunakan oleh melakukan penyuntikan terhadap 1.000 orang.

Ady menuturkan setelah diselidiki, cairan filler yang digunakan untuk menyuntik adalah cairan silikon industri.

"Yang tidak digunakan atau tidak diperbolehkan untuk digunakan dalam kesehatan atau kecantikan," ujarnya.

Disampaikan Ady, saat ini pihaknya masih mengejar beberapa orang untuk mengungkap kasus penyuntikan filler payudara ilegal ini.

Di sisi lain, Ady mengungkapkan bahwa sebelum melakukan praktik penyuntikan, SR ternyata juga pernah menjual cairan filler payudara itu secara online.

"Jadi dia membeli itu secara online dengan harga Rp3,5 juta per liter atau 1.000 cc dan tersangka menjual kembali secara online seharga Rp4,5 juta, ada keuntungan Rp1 juta dan sempat terjual beberapa paket," tuturnya.

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 77 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan atau Pasal 197 dan atau Pasal 198 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan atau Pasal 62 ayat 1 juncto Pasal 8 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 tentang Perlindungan Konsumen dan atau Pasal 378 KUHP.

(dis/pris)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER