Jumlah lansia yang menerima vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta disebut menjadi yang terbanyak dibanding daerah lain di Indonesia, yakni sebanyak 95,31 persen dan 62,73 persen di Kepulauan Seribu.
Hal itu terjadi karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan berbagai langkah seperti sentra vaksinasi di tingkat kecamatan dan kelurahan, di luar puskesmas dan rumah sakit. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman yang juga Plt Asisten Kesra Suharti Sutar mengatakan, sentra vaksinasi ini lebih diminati lansia karena lebih dekat dengan rumah dan bisa bersama teman-teman dari lingkungan masing-masing.
"Tentunya juga ditambah sentra vaksinasi besar yang dibantu oleh Kemenkes dengan SDM gabungan dari pemerintah pusat dan daerah," ujar Suharti, Sabtu (10/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, lebih banyak fasilitas kesehatan swasta baik sebagai lokasi vaksinasi maupun dalam penyediaan SDM di sentra vaksinasi nonfaskes dilibatkan; juga mengadakan sistem yang membantu pendaftaran dan penjadwalan vaksinasi karena tidak semua lansia familiar dengan sistem online.
Suharti memaparkan, pendataan berdasar nama menggunakan data Dukcapil diberikan penjadwalan sampai tingkat RT untuk dimanfaatkan tim terkait informasi jadwal dan lokasi vaksinasi lansia. Pihaknya juga mengupayakan satu RW divaksinasi di lokasi yang sama untuk kemudahan pengelolaan di lapangan.
Sedangkan untuk warga yang belum terjadwal karena tidak ber-KTP DKI atau yang lokasinya jauh karena alamat domisili berbeda dengan alamat KTP tetap bisa menerima vaksin, baik dengan mendaftar melalui daring maupun melaporkan diri ke ketua RT.
"Kami juga melakukan komunikasi secara intensif dengan tim pusat untuk mendapatkan secara rutin data lansia yang sudah divaksinasi utk kemudian dipadankan dengan data Dukcapil untuk memonitor lansia yg belum divaksinasi utk kemudian diinformasikan ke bawah," kata Suharti.
Pemda DKI Jakarta disebut turun tangan lewat penyediaan fasilitas transportasi berupa bus sekolah dan TransJakarta untuk wilayah-wilayah yang lokasi vaksinasinya cukup jauh. Kelurahan serta RT/RW turut mendukung dengan mengadakan penjemputan lansia menggunakan sepeda motor.
Tak sampai di sana, Pemda DKI Jakarta juga berkolaborasi dengan pihak swasta, di antaranya Gojek dan Grab, dalam memberi kemudahan berupa biaya gratis atau pemotongan biaya pengantaran lansia ke lokasi vaksinasi. Kerja sama juga dilakukan dengan organisasi masyarakat dan bisnis untuk menyiapkan sentra vaksinasi dgn SDM kesehatan dari pihak Pemda.
"Kami juga koordinasi dengan jajaran TNI Polri untuk purnawirawan," ujar Suharti.
Tak kalah penting, komunikasi publik terus dilakukan secara intens baik melalui platform media sosial maupun WhatsApp Group yang dimiliki hampir semua RT di Jakarta, sejalan dengan monitoring dan evaluasi 2 kali per pekan yang melibatkan wilayah sampai tingkat kelurahan. Suharti menambahkan, pada Februari Kemenkes menyetujui vaksinasi pendamping lansia.
"Sejak tanggal 9 April, pelaksanaan vaksinasi lansia melibatkan seluruh SKPD. Setiap kecamatan dikoordinasi satu SKPD yang juga menetapkan koordinator untuk setiap kelurahan. Tugas mencakup pula edukasi dan mencarikan solusi jika ada kebutuhan-kebutuhan khusus," tutur Suharti.
(rea)