Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi mengungkap jumlah korban banjir yang melanda provinsi tersebut mencapai 222 orang per hari ini, Minggu (11/4).
Korban tersebut terdiri dari 177 orang meninggal dunia. Sedangkan, 45 orang lainnya dinyatakan hilang.
"Sampai dengan hari ini, jumlah korban akibat dari Siklon Tropis Seroja berjumlah 117 orang yang meninggal, yang hilang total berjumlah 45 orang. Jadi, total seluruhnya adalah 222 orang," ujarnya dalam konferensi pers Penanganan Bencana di Wilayah Nusa Tenggara, Minggu (11/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan pemerintah dan pihak terkait telah telah menyalurkan bantuan kepada kabupaten-kabupaten yang mengalami korban cukup banyak. Meliputi, Lembata, Flores Timur, dan Alor.
Selain itu, pengungsi juga sudah mulai dipindahkan ke rumah penduduk.
"Kemudian juga pengungsi-pengungsi sudah kami relokasi, kami sudah minta mereka dipindahkan ke rumah-rumah penduduk supaya menghindari kluster baru covid-19," ujarnya.
Seperti diketahui, bencana banjir bandang dan tanah longsor menimpa NTT pada 5 April 2021 lalu. Bencana ini menimbulkan kerusakan parah, mulai dari listrik padam, jaringan komunikasi terganggu, hingga sejumlah infrastruktur rusak.
Berikut daftar korban jiwa dan orang hilang akibat banjir di masing-masing wilayah:
1. Kota Kupang: 6 orang meninggal
2. Flores Timur: 72 orang meninggal, 2 orang hilang
3. Malaka: 7 orang meninggal
4. Lembata: 47 orang meninggal, 22 orang hilang
5. Ende: 1 orang meninggal
6. Sabu Raijua: 3 orang meninggal, 5 orang hilang
7. Alor: 28 orang meninggal, 13 hilang
8. Kabupaten Kupang: 12 orang meninggal, 3 orang hilang
9. Sikka: 1 orang meninggal