Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah mengunduh data cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang berisi 2 jam percakapan di kokpit.
Pesawat yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari itu digawangi oleh Kapten Afwan dan co-pilot Fadly Satrianto dan Diego Mamahit.
Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan pihaknya sudah memiliki data rekaman percakapan di kokpit selama dua jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada tanggal 1 April 2021, data CVR berhasil diunduh di Laboratorium KNKT dan didapatkan rekaman percakapan selama 2 jam termasuk percakapan penerbangan yang mengalami kecelakaan," kata Soerjanto dalam keterangan tertulis, Rabu (14/3).
Ia menjelaskan, pihaknya mengunduh keempat channel dari CVR, namun channel 4 pada CVR tersebut mengalami gangguan.
"Meskipun demikian, berdasarkan rekaman yang ada tersebut, telah menambah data penting bagi investigasi yang hasilnya nanti akan disampaikan dalam laporan akhir (Final Report)," ujar dia.
Ia melanjutkan, hingga saat ini, proses investigasi masih terus dilakukan oleh tim KNKT disertai dengan proses penelitian yang mendetail.
"KNKT menegaskan bahwa setelah ditemukannya semua bagian black box ini memberikan titik terang untuk dapat mengusut penyebab terjadinya kecelakaan yang meluluhlantakkan seluruh isi pesawat agar kecelakaan dengan penyebab yang sama tidak kembali terulang di kemudian hari," ucap dia.
Pesawat Sriwijaya SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu hanya empat menit setelah terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pada 9 Januari lalu.
Pesawat itu membawa total 62 penumpang dengan rincian, enam awak pesawat aktif. Kemudian 56 penumpang, terdiri dari 40 dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga balita.
Tiga hari pasca terjadinya kecelakaan atau pada 12 Januari, Flight Data Recorder (FDR) pesawat itu berhasil ditemukan. Dua bulan kemudian atau pada 30 Maret, black box CVR pesawat menyusul ditemukan.
(yoa/arh)