Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah membantah kabar di media sosial yang menyebut dirinya membagi-bagi uang di Sumenep, Jawa Timur sampai warga berkerumun dan mengabaikan protokol kesehatan pencegahan virus corona (Covid-19).
Said menyebut warga Sumenep percaya informasi palsu atau hoaks. Warga menyerbu kediaman Said di Sumenep karena ada kabar pembagian uang usai buka puasa.
"Ada penyebar hoaks seakan-akan saya mau bagi-bagi uang. Padahal, yang benar takjil, tiap hari seribu kotak disebar," kata Said saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (14/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Said berkata ia sedang di Jakarta saat kejadian berlangsung. Tiba-tiba, ia mendapat kabar warga berkerumun di sekitar Musala dekat kediamannya di Sumenep.
Menurutnya, pengurus musala sudah memasang pengumuman tidak ada pembagian uang zakat. Said menyebut aparat kepolisian sampai turun tangan membubarkan warga.
"Petugas musala sudah teriak-teriak, 'Ayo bubar, ini pandemi, tidak ada pembagian zakat.' Kalau zakat, mending ke desa-desa, ngapain ngumpulin orang," ucapnya.
Said menyerahkan masalah hoaks itu ke pihak kepolisian. Menurutnya, kepolisian setempat sudah mengamankan penyebar hoaks tersebut.
"Masyarakat bawah sudah susah, dengan hoaks semakin susah. Betapa berdosanya kita membiarkan pembuat hoaks merajalela seenaknya seakan suatu kebenaran," tutur Said.
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menayangkan kerumunan warga di Sumenep. Kerumunan disebut terjadi karena Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah bagi-bagi uang.
Lautan manusia memenuhi seisi jalan di malam hari. Sebagian dari mereka mengenakan pakaian salat, seperti mukena.
(dhf/bmw)