Dinkes Tangerang Vaksinasi 38 Ribu Lansia

KPCPEN | CNN Indonesia
Sabtu, 17 Apr 2021 18:48 WIB
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menyatakan telah melakukan vaksinasi terhadap setidaknya 100 ribu jiwa, di mana 38 ribu di antaranya merupakan lansia.
Ilustrasi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menyatakan telah melakukan vaksinasi terhadap setidaknya 100 ribu jiwa, di mana 38 ribu di antaranya merupakan lansia. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menyatakan telah melakukan vaksinasi terhadap setidaknya 100 ribu jiwa, di mana 38 ribu di antaranya merupakan lansia. Kepala Dinkes Kota Tangerang Liza Puspadewi menyebut lansia tertua yang menjalani vaksinasi berusia 102 tahun.

"Vaksin itu sebagai upaya pemerintah, dan saat ini disepakati oleh dunia untuk mengendalikan Covid-19," kata Liza dalam talkshow Ramadan bertajuk Vaksinasi Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi di Bulan Ramadan, Jumat (16/4).

Untuk vaksinasi terhadap lansia, Liza mengatakan ada layanan khusus, salah satunya adalah pemilihan lokasi vaksinasi yang dekat dengan domisili lansia demi meminimalisasi kendala akses.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara persentase Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pun amat kecil dan ringan. Termasuk kepada warga berusia 102 tahun tersebut. Liza mengingatkan bahwa sejauh ini belum ada kasus KIPI berat terjadi di Indonesia.

Praktisi kesehatan Al Ghufron menjelaskan, KIPI ada yang bergejala ringan, sedang, sampai berat. Ringan biasanya berupa pegal, nyeri, atau demam, dan gejala berat biasanya disebabkan alergi bawaan terhadap bahan yang ada pada vaksin.

Ditambahkan, program vaksinasi ini menjadi upaya pemerintah untuk mengakhiri pandemi dan memulihkan ekonomi. Ditargetkan sekitar 70-80 persen masyarakat dapat divaksin sehingga tercipta kekebalan imunitas.

Al Ghufron mengatakan, kalaupun ada yang terinfeksi, vaksinasi tetap mengurangi risiko gejala yang berat atau kematian. Untuk itu, masyarakat diharapkan mendukung vaksinasi, antara lain dengan tidak menyebarkan berita hoaks.

"Jika diperhatikan, setelah ada vaksinasi massal, berita soal kematian tenaga medis berkurang banyak. Vaksinasi berjalan kita sudah bisa merasakan dampak baiknya," kata Al Gufron.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER