Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Pusat Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) segera menggelar sidang etik yang akan menghadirkan dokter muda Kevin Samuel Marpaung terkait unggahan video Kevin dalam aplikasi TikTok yang sempat viral di media sosial.
Kevin mengunggah video melalui akun TikTok miliknya @dr.kepinsamuelmpg pada Sabtu, (17/4). Video berdurasi 15 detik itu berisi adegan pemeriksaan Vaginal Touche.
Namun unggahan itu menuai kecaman publik, sebab dianggap melecehkan perempuan secara umum dan pasien perempuan yang membutuhkan layanan kesehatan secara khusus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditunggu saja prosesnya ya. Sidang kita lakukan, yang pasti kami proses kok. Nanti prosesnya juga apakah dihadiri [Kevin], kan belum tentu dihadiri juga ya," kata Ketua MKEK IDI Pukovisa Prawiroharjo saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (19/4).
Pukovisa mengaku belum bisa memastikan apakah sidang akan mulai dihelat pada hari ini, sebab ia masih berkoordinasi dengan pihak yang menangani kasus ini, yakni MKEK IDI Jakarta Selatan.
Pukovisa lantas meminta publik nantinya bersedia menunggu keputusan hakim yang akan memproses sesuai kode etik dalam dunia kedokteran di persidangan. Pihaknya akan memberikan informasi kepada publik secara terbuka apabila persidangan rampung.
"Kalau sudah ada [hasil sidang] saya janji, karena sudah jadi perhatian publik, kami akan rilis, tapi kalau sudah selesai ya," kata dia.
Lebih lanjut, Pukovisa menyatakan belum ada komunikasi dengan Kevin Samuel perihal polemik ini. Ia juga belum bisa memastikan konsekuensi apa yang akan diterima Kevin, terkait lisensi dan lainnya.
"Belum, kemarin kejadiannya mau weekend jadi susah koordinasi. Jadi sabar dulu, intinya kami proses ya," tuturnya.
Adapun, dengan kasus ini, ia juga menyatakan MKEK IDI bakal membuat fatwa etika bermedia sosial bagi dokter, namun ia tidak secara detail menjelaskan seperti apa isi dari panduan itu nanti.
"Ya, akan dirilis mudah-mudahan dalam waktu dekat fatwa bermedia sosial," pungkasnya.
Sementara itu, akun Tiktok Kevin Samuel telah hilang, akun Instagram dan Twitter miliknya juga telah diprivate. Namun video tersebut terlanjur viral dan tersebar di Tiktok, Instagram dan Twitter.
Unggahan Kevin itu juga mendapat kecaman dari Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual (Kompaks) dan Gerakan Dokter Anti Stigma. Menurut mereka, unggahan Kevin itu sarat memberikan candaan bernuansa seksual sekaligus merendahkan perempuan.
Mendapat kecaman itu, Kevin juga telah menyampaikan permintaan maaf melalui sebuah video yang diunggah di akun Twitter milik Relawan Peduli Pencegahan Covid-19 Tirta Mandira Hudhi @tirta_hudhi pada Sabtu (17/4) lalu.
"Saya dokter Kevin ingin meminta maaf sebesar-besarnya atas video konten saya mengenai pembukaan yang di mana di video tersebut saya tidak berhati-hati dalam memilih soundtrack dan memasang ekspresi wajah, yang terkesan melecehkan," kata Kevin.
Kevin juga mengaku akan lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Ia juga berkomitmen kedepannya akan mengutamakan unggahan konten yang bersifat edukatif kepada masyarakat.
(khr/pris)