Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengunggah foto-foto pertemuannya dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut di kantor DPP PKB, Jakarta, melalui akun Facebook miliknya.
Dalam unggahannya, Cak Imin menuliskan bahwa warga Nahdlatul Ulama (NU) selalu bersatu dan jangan pernah mau diadu.
"Warga NU selalu bersatu, jangan pernah mau diadu. Ngobrol sore bersama Menag RI Yaqut Cholil Qoumas Ketum Gerakan Pemuda Ansor," kata Cak Imin di akun Facebook pribadinya, A Muhaimin Iskandar, seperti dilihat CNNIndonesia.com, Selasa (20/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan Cak Imin dengan Gus Yaqut terjadi di tengah isu Muktamar Luar Biasa PKB yang mencuat di tengah masyarakat.
Sejumlah kader PKB yang mendorong pelaksanaan Muktamar Luar Biasa menilai selama ini Cak Imin banyak melanggar AD/ART PKB. Selain itu, DPP PKB belakangan ini juga dinilai serampangan menunjuk Ketua dan para pengurus DPW hingga DPC.
Juru Bicara Yenny Wahid, Imron Rosyadi Hamid menilai kondisi PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin menunjukkan watak oligarkis dan sarat nepotisme.
"Mbak Yenny sudah mendengar berita-berita menyangkut dinamika internal PKB pasca dilangsungkannya Muscab serentak Tahun 2021 yang menimbulkan ketidakpuasan pengurus daerah," kata Imron dalam keterangan tertulisnya kepada CNNIndonesia.com pada 15 April lalu.
Yaqut, yang merupakan Ketua DPP PKB Bidang Pertahanan dan Keamanan, menepis isu penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa PKB untuk melengserkan Cak Imin dari jabatan Ketua Umum PKB.
Gus Yaqut memastikan bahwa PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin solid dan tidak ada masalah apapun di internalnya.
"Kita enggak ngerti siapa itu yang ngomong. Dan yang jelas saya ini ke sini [ke kantor DPP PKB] kan berarti solid kan, enggak ada apa. Ini kan menunjukkan kalau PKB ini tidak ada apa-apa," kata Gus Yaqut dalam keterangannya yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (19/4).
Ia pun mempertanyakan nama kader PKB yang mendorong penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa PKB. Menurutnya, status kader yang mendorong atau mengembuskan isu Muktamar Luar Biasa PKB itu harus dicek lebih dahulu.
"Siapa yang dorong? Kader yang mana? Kan harus dicek dulu. DPC, DPC mana? Benar enggak itu DPC, jangan-jangan DPC-DPCan, jangan-jangan DPC yang dibikin. Ya kan?" ucap mantan Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu.
(mts/pris)